Bisnis.com, TEMANGGUNG -- Sepanjang 9.000 kilometer dari 48.000 kilometer jalan nasional yang berasal dari jalan provinsi perlu penanganan karena kondisinya belum layak, kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W. Husaini.
Hediyanto di Temanggung mengatakan, jalan nasional yang memerlukan penanganan tersebut, sebelumnya merupakan jalan provinsi kemudian dialihkan statusnya menjadi jalan nasional.
"Jalan nasional yang dulu kami kelola kondisinya masih sangat baik, kondisi jalan provinsi yang dialihkan menjadi jalan nasional kondisinya masih lemah sehingga perlu penanganan," katanya, Sabtu (14/11/2015).
Ia menyebutkan, sebelumnya jalan nasional di seluruh Indonesia sekitar 38.000 kilometer, kemudian tahun 2015 bertambah menjadi 48.000 kilometer.
Menyinggung persiapan menghadapi musim hujan, dia mengatakan sebagian jalan pantura, terutama di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah dibeton.
"Sebagian sudah dibeton, hal itu sebagai langkah antisipasi daerah yang jalannya mudah mengelupas ketika musim hujan tiba. Di Jawa Tengah sebagian jalan sudah dibeton, mudah-mudahan ini bisa mengurangi dampak dari musim hujan," katanya.
Menurut dia setelah el nino berlangsung selama beberapa bulan, musim kemarau panjang yang terjadi di Indonesia, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan mengalami hujan lebat dalam tiga bulan ke depan.
Setelah disurvei, katanya, diketahui beberapa titik lemah atau kurang layak yang perlu diperkuat, khususnya di jalur pantura.
Menurut dia jalan di Jawa Tengah yang mengalami kerusakan cukup parah antara lain, di Pekalongan, Brebes, dan sebagian Batang. Tetapi tidak lama lagi, di tiga daerah itu dibangun jalan tol.
Ia menuturkan, seluruh jalan tol mulai dari Jawa Barat hingga Semarang Jawa Tengah diperkirakan selesai pada 2018, namun pihaknya yakin di tahun 2017 sebagian besar sudah mulai tergarap dengan baik.
9.000 Km Jalan Nasional Belum Layak
Sepanjang 9.000 kilometer dari 48.000 kilometer jalan nasional yang berasal dari jalan provinsi perlu penanganan karena kondisinya belum layak, kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W. Husaini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu