Bisnis.com, JAKARTA – Produk hortikultura menjadi salah satu komoditas prioritas untuk didorong pertumbuhan kinerja ekspornya pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan pertumbuhan ekspor produk hortikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan, serta bunga-bungaan memiliki tren yang cukup bagus dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan nilai ekspor komoditas tersebut pada 2010 yang mencapai US$195 juta naik 79,845% menjadi US$350,7 juta. Sementara tren ekspor produk hortikultura mencapai 13,5% per tahun. Sementara pertumbuhan ekspor pada Januari – Oktober 2015 tumbuh di atas rata-rata sebesar 22% dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana kita lebih meningkatkan ekspor produk-produk hortikultura. Misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan. Itu yang akan kita dorong pada 2016,” kata Nus kepada Bisnis.com, Selasa (5/1/2015).
Saat ini produk hortikultura masuk ke dalam kategori komoditas ekspor potensial. Akan tetapi menurut Nus, jika ekspor produk tersebut digenjot, termasuk melalui kegiatan promosi ke negara-negara tujuan ekspor, maka produk hortikultura berpeluang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ari Satria mengatakan kendati produk ekspor hortikultura merupakan produk segar, bukan berarti tidak ada nilai tambah untuk pengapalan produk tersebut.
“Ke depannya mungkin dengan kerja sama dengan Kementerian Pertanian kita bisa meningkatkan penggunaan teknologi pertanian untuk meningkatkan kualitas produk fresh tersebut,” kata Ari.