Bisnis.com, TANGERANG--Tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang memprioritaskan penggunaan dana hibah DKI Jakarta untuk proyek infrastruktur dan sumber daya air.
Jika dibandingkan dengan dana hibah dari DKI Jakarta yang diterima Pemkot Tangerang pada 2015 yakni Rp100 miliar, dana hibah kali ini naik cukup signifikan menjadi Rp2.58 triliun.
“Ini sesuai dengan konsep Kota Tangerang yang ingin mengembangkan transportasi publik yang berbasis jalan, rel kereta api, dan air,” kata Kepala Bappeda Kota Tangerang Said Endrawiyanto ketika dihubungi Bisnis, Selasa (1/3/2016).
Alokasi anggaran tersebut, menurutnya, akan digunakan untuk membiayai proyek lanjutan maupun proyek baru. Adapun, proyek lanjutan antara lain elevated busway dan perluasan jalan di sisi Kali Mookervart.
Khusus elevated busway, proyek ini ditaksir bakal menghabiskan dana Rp2,5 triliun. Nantinya, bus ini akan melaju di ruas Ciledug perbatasan Jakarta Selatan – Tangerang menuju Terminal Poris Plawad di Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Sebaliknya, proyek baru yang akan segera dijalankan adalah normalisasi dan penataan Situ Cipondoh.
Hingga saat ini, sejumlah proyek yang dibiayai dari dana hibah pemprov DKI Jakarta pada 2015 ke Pemkot Tangerang telah memasuki tahapan perencanaan. “Anggaran terserap sekitar 5%-10% dari total anggaran yakni Rp100 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang lebih memilih memprioritaskan dana hibah dari DKI Jakarta senilai Rp87,68 miliar untuk pengelolaan sampah dan infrastruktur.
Menurutnya, dana hibah 2017 bakal digunakan untuk memperlebar sejumlah ruas jalan yang menghubungkan Kab. Tangerang dengan DKI Jakarta. Tak hanya itu, Pemkab Tangerang juga berencana melakukan perbaiki saluran irigasi yang terletak di Kosambi dan Teluk Naga.
“Yang cukup urgen adalah memperlancar akses masyarakat dari Kab. Tangerang ke DKI Jakarta, misalnya pelebaran jalan-jalan sempit yang selama ini menjadi akses alternatif. Normalisasi saluran irigasi juga mendesak karena persoalan banjir harus segera diselesaikan,” tekannya.
Pada tahun lalu, Pemkab Tangerang menerima dana hibah senilai Rp17,7 miliar dalam bentuk barang fisik yakni alat berat, eskavator, dan truk sampah. Penyerapan dana hibah ke Pemkab Tangerang pun sudah mencapai 100%.
Hingga saat ini, dirinya menyebutkan Pemkab Tangerang memiliki sekitar 260 truk sampah dan masih membutuhkan setidaknya 200 truk sampah, dan motor roda tiga untuk memaksimalkan kinerja pengelolaan sampah.
“Kami ingin memiliki pengelolaan tempat pembuangan akhir [TPA] yang profesional, misalnya dengan dikelola oleh swasta. Pengelolaan itu tentunya membutuhkan dana,” ucap Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Lebih lanjut, Kepala Bappeda Tangerang Selatan Teddy Meiyadi juga memprioritaskan dan hibah kali ini untuk melakukan pelebaran Jalan Kemiri menuju Pondok Cabe sebesar Rp1,94 triliun.
Pada tahun lalu, dana hibah dari DKI Jakarta digunakan untuk revitalisasi Terminal Pondok Cabe 64,8 miliar dan tandon air pengendali banjir Rp10 miliar.
DANA HIBAH DKI: Tangerang Raya Prioritaskan Untuk Infrastruktur
Tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang memprioritaskan penggunaan dana hibah DKI Jakarta untuk proyek infrastruktur dan sumber daya air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amanda Kusumawardhani
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu