Bisnis.com, JAKARTA - Sejalan dengan diimplementasikannya kartu e-toll hasil sinergi empat bank pelat merah di beberapa ruas miliknya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap untuk mengoperasikannya di ruas lanjutan miliknya. Namun JSMR mengaku menemui kendala terkait koordinasi dalam pelaksanaannya dengan pengelola swasta.
Direktur Utama JSMR Adityawarman menyebutkan ada tiga ruas yang telah bisa dilakukan pembayaran dengan e-toll himbara, yakni Tol JORR (Kebon JerukTMIICilincing) terkecuali untuk ruas BSD, ruas Bogor Outer Ring Road, dan tol JakartaTangerang.
Sementara pada tahap kedua adalah JakartaCikampek untuk ruas terbuka yang menurutnya lebih memudahkan sistemnya dibandingkan ruas yang tertutup dilanjutkan dengan Jagorawi untuk ruas terbuka dari Cawang--Cibubur
Adityawarman menjelaskan kendala terletak pada ruas BSD milik swasta yang tengah mengkaji selain itu juga ruas lingkar dalam kota yang sebagian ruas masih dimiliki PTCitra Marga Nusaphala Persada Tbk
Itu milik swasta Cawang- Stasiun Priok pluit. Itu kami mohon semua seluruh tim agar bekerja keras mengajak mereka semua [Citra Marga dan BSD]. Karena penggunaan e-toll sudah banyak,ujarnya dalam sambutan di JORR Senin (21/3/2016)
Pasalnya menurutnya Menteri BUMN menganjurkan agar kartu ini bisa digunakan di seluruh ruas tanpa ada parsial.Nggak ada yang nanti jagorawi langsung pindah ke cikampek, ujarnya.
Vice president operation management JSMR Taruli Hutapea, hal itu membuat tertundanya implementasi untuk keseluruhan ruas lingkar dalam, padahal penetrasi e-toll ruas ini yang tertinggi sebesar 23,5%. Begitupun ia juga tengah menunggu BSD.
Lebih jauhnya Adityawarman mengaku akan melakukan pengembangan dan pengaplikasian terhadap teknologi baru guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dirinya juga optimis akan keberlanjutan penggunaan e-toll himbara di 14 ruas lain miliknya secara bertahap.
Ini tinggal copy saja ke ruas lain tidak sulit, ini tingggal kemauan kita bagaimana kita memberikannya,ujarnya
Menanggapi kendala itu menteri BUMN Rini Soemarno meminta dukungan kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna untuk melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait supaya nantinya seluruh investor jalan tol mau menggunakan etoll itu
Pak Herry kalau perlu dibundling sama kontrak kerja konsesinya sehingga semuanya mau memakai etoll, tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rohman menepis kendala itu, menurutnya pemasangan alat e-toll dilakukan oleh pihak bank. Pihaknya justru merasa diuntungkan bila banyak kartu yang digunakan untuk transaksi e-toll selain himbara.
Menurutnya soal kartu yang bisa dipergunakan untuk transaksi tol dilakukan koordinasi antar pihak bank di samping mesin dan teknologi tidak bisa dilakukan sertamerta dalam sekejap, memerlukan penyesuaian.
Kalau kita nolak di pasang yang rugi kita sendiri, karena kami tidak bisa transaksi tepat. Kalau semua bank bisa ngapain Cuma 1 kartu saja. Kita wellcome apapun kartu yang anda punya bisa masuk. Tetapi bisa lewat atau tidaknya bergantung pada bank apakah mereka sepakat, katanya kepada Bisnis Senin (21/3)