Bisnis.com, MALANG—PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Surabaya mengincar pembiayaan ekspansi untruk usaha mikro sebesar Rp110 miliar sampai akhir 2016.
Pemimpin Cabang PNM Surabaya Andi Estetiono mengatakan sampai dengan triwulan I/2016 pembiayaan lembaga jasa keuangan setempat sudah mencapai Rp60,5 miliar.
“Berarti ada pertumbuhan 10% bila dibandingkan posisi akhir 2015,” ujarnya di Malang, Kamis (21/4/2016). Pembiayaan sebesar itu, diperuntakkan 1.500 pengusaha UMKM lewat produk Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM).
Yang menggembirakan, angka rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) bisa terjaga rendah, yakni mencapai 0,98%, lebih rendah dari target yang dipatok kantor pusat terkait batas toleransi kredit macet sebesar 3%
Relatif dapat terjaga rendahnya NPL PNM Surabaya, karena memberlakukan collecting harian sehingga aktivitas dari nasabah bisa terpantau. Mereka bisa disiplin dalam mengangsur kredit.
Selain itu, nasabah juga dilatih berupa manajemen dan pembukuan sederhana maupun motivasi sebagai bentuk peningkatan kapasitas usaha. Pelatihan itu juga bentuk pendampingan dari PNM kepada nasabah.
“Jadi yang membedakan PNM dengan bank umum, terkait dengan pembinaan ini. Kami secara rutin melakukan pembinaan kepada nasabah,” ujarnya.
Selain ULaMM, ada juga produk pembiayaan untuk UMKM berupa Surat Utang Pemerintah dengan bunga 0,9% per bulan serta plavon Rp1 juta-Rp2090 juta.