Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA DAGING: Di 22 Pasar Tradisional Berkisar Rp118.750 - Rp122.222

Tim Pengendali Inflasi Daerah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang melakukan pemantauan pada 22 pasar tradisional di wilayah setempat mencatat harga daging sapi menjelang lebaran naik dari dari harga Rp118.750 per kilogram menjadi Rp122.222.
Hingga Kamis (30/6/2016), harga daging di sejumlah daerah masih di atas Rp100.000/Kilogram./Bisnis
Hingga Kamis (30/6/2016), harga daging di sejumlah daerah masih di atas Rp100.000/Kilogram./Bisnis

Bisnis.com, SLEMAN -  Tim Pengendali Inflasi Daerah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang melakukan pemantauan pada 22 pasar tradisional di wilayah setempat mencatat harga daging sapi menjelang lebaran naik dari dari harga Rp118.750 per kilogram menjadi Rp122.222.

"Kenaikan harga daging sapi tersebut terpantau dari minggu ke keempat hingga minggu kelima Juni," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno, di Sleman, Rabu (30/6/2016).

Menurut dia, selain daging sapi, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras dari harga Rp9.000 per kg menjadi Rp9.407 per kg.

"Kemudian ayam potong dari harga Rp32.250 per kg, menjadi Rp32.296 per kg, dan beberapa komoditas lain seperi bawang merah, bawang putih, kobis yang mengalami kenaikan antara Rp300 hingga Rp6.500 per kilogram," paparnya.

Ia mengatakan, komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu gula pasir curah dari harga Rp15.589 per kg menjadi Rp14.643 per kg. minyak goreng curah dari Rp11.000, menjadi Rp10.250 per kg.

"Selain itu, telur ayam broiler dari harga Rp19.208 per kg menjadi Rp19.000 per kg serta harga cabai juga mengalami penurunan mulai Rp700 hingga Rp5.500 per kg," tuturnya.

Iswoyo mengatakan bahwa pemantauan barang dan jasa dilaksanakan pada 30 Mei hingga 29 Juni 2016 di 22 lokasi pasar.

"Kami melakukan pemantauan di Pasar Wonosari, Kejambon, Rejodani, Turi, Pakem, Gentan, Gamping, Denggung, Ngijon, Godean, Sleman, Manggung, Condongcatur, Kalasan, Sambi Legi, Stan, Tempel, Ngino, Balangan, Potrojayan, dan terakhir di Pasar Cebongan dan Kebon Agung," ujarnya.

Ia mengatrakan, dari pantauan di 22 pasar, juga ditemukan makanan yang mengandung boraks pada mie basah dan Rhodamin B pada berbagai macam makanan tradisional.

"Makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut langsung dimusnahkan agar tidak beredar di masyarakat," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper