Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALI Tak Yakin NPCT1 Mampu Turunkan Biaya Logistik

Asosiasi Logistik Indonesia menilai Pelabuhan Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT) tidak sepakat jika pelabuhan tersebut mampu menurunkan biaya logistik.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (13/9)./Antara-Widodo S. Jusuf
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (13/9)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia menilai Pelabuhan Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT) tidak sepakat jika pelabuhan tersebut mampu menurunkan biaya logistik.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menyatakan NPCT1 adalah kesalahan infrastruktur logistik Indonesia terbesar. Menurutnya, daerah Tanjung Priok dan sekitarnya sudah tidak sesuai lagi untuk  pelabuhan utama. Pasalnya. Pemakai jasa pelabuhan sudah bukan di DKI lagi.

"Makin bertambah kapasitas Tanjung Priok, maka tambah parah macet di Jakarta dan akhirnya biaya logistik juga akan naik," ungkap Zaldy kepada Bisnis.com, Selasa (13/9/2016).

Zaldy menilai Pelindo II sulit menjadi hub logistik Asia karena Pelabuhan Kalibaru saja yang mengoperasikan bukan Indonesia sepenuhnya.

Terminal itu dioperasikan oleh joint venture company antara PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) TPK dengan Konsosrsium Mitsui-PSA-NYK Line.

"Bagaimana mau menjadi hub kalau yang mengoperasikan adalah operator saingan dari Singapura? Sangat tidak strategis Pelindo II mencari partner untuk mengoperasikan New Priok," tegasnya.

Kata Zaldy, jika NPCT1 mau menjadi hub dan kapal internasionak tidak singgah lagi di Singapura, seharusnya Pelindo II bermitra dengan perusahaan Singapura.

Selain itu, Zaldy mempertimbangkan infrastruktur untuk akses ke NPCT1 yang juga belum selesai, misalnya jalan tol pelabuhan serta pembuatan kanal dari Cibitung yang membutuhkan biaya besar.

"Sebaiknya pemerintah fokus mengembangkan Patimban. Dikasih saja ke swasta saja biar berkompetisi dengan Pelindo II untuk menurunkan biaya pelabuhan," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper