Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengklaim program 3R alias Reorentasi, Revitalisasi dan Rebranding yang dilakukan instansinya sudah mulai membawa perubahan positif bagi Balai-balai Latihan Kerja (BLK) di Indonesia.
Alat pelatihan, kurikulum dan fasilitas pelatihan kerja terus dibenahi dengan aneka peralatan modern dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan industri.
“Kita ingin mengubah persepsi dan paradigma terhadap keberadaan BLK-BLK sehingga fasilitas dan peralatan latihan kerja menjadi lebih modern, tidak ketinggalan jaman dan sesuai dengan kebutuhan industry,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/10/2016).
Hal ini dikatakan Hanif saat meninjau fasilitas pelatihan kerja di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung, Jawa Barat.
Dia menambahkan untuk memperkuat dan memperbanyak SDM yang kompeten dan berdaya saing tinggi, maka pelatihan di BLK-BLK juga harus dilakukan secara masif dan menampung lebih banyak peserta pelatihan kerja.
“Kita juga ingin agar pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh BLK arus memiliki kesesuaian atau link and matchdengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja yang kian dinamis sehingga lulusannya cepat terserap, bekerja atau berwirausaha.”
Berdasarkan data Kemenaker saat ini ada 281 BLK di seluruh Indonesia, sebanyak 19 di antaranya dimiliki Kemnaker dan sisanya sebanyak 262 dimiliki pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten /kota.
Lebih lanjut, dia menuturkan pemerintah terus mendorong partisipasi aktif dari kalangan swasta dan pemerintah daerah untuk berinventasi dan bekerja sama mengembangkan pelatihan kerja yang dilakukan BLK di seluruh Indonesia.
Misalnya, kerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMI) untuk mereviltalisasi BLK di Nusa Tenggara Timur (NTT).