Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Kendaraan Listrik China di Uni Eropa Selangkah Lagi

Uni Eropa membuka peluang penerapan tarif minimal untuk kendaraan listrik asal China.perang
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. (Bisnis/Rizqi Rajendra)
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA— Uni Eropa membuka peluang penerapan tarif minimal untuk kendaraan listrik asal China sejalan dengan pembahasan yang mencapai tahap akhir.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (7/6/2025), sebelumnya Uni Eropa mengenakan tarif yang tajam kepada kendaraan listrik asal China. Namun, kemudian kedua pihak memilih negosiasi untuk mencapai penyelesaian yang pas ketika Menteri Perdagangan China Wang Wentao bertemu dengan Komisi Dagang Uni Eropa Maros Sefcovic di Prancis.

Kedua belah pihak pun telah menginstruksikan kepada kelompok kerja masing-masing untuk meningkatkan upaya menyelesaikan masalah ini sejalan dengan hukum yang berlaku, termasuk kebijakan World Trade Organization (WTO).

Sementara itu, China telah sepakat mempercepat persetujuan untuk kualifikasi eksportir logam tanah jarang ke Eropa. Sebagai gantinya, China berharap Uni Eropa memfasilitasi ekspor produk teknologi tinggi dari Negeri Tirai Bambu itu.

Seperti diketahui, Reuters mencatat bahwa Uni Eropa menaikkan tarif kendaraan listrik asal China sebesar 45,3% pada Oktober 2024. Di balik langkah itu, mengemuka kemungkinan penerapan tarif minimal untuk mobil impor.

Uni Eropa pun sempat menyebut akan terus bernegosiasi untuk menetapkan tarif alternatif bagi China yang termasuk 17% untuk kendaraan listrik buatan BYD, 18,8% buatan Geely, dan 35,3% buatan SAIC, selain tarif impor standar Uni Eropa sebesar 10%.

Di samping diskusi, China memilih retaliasi dengan Prancis sebagai pembuat cognac atau brendi sejalan dengan perang dagang yang dicetuskan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap mitra dagangnya, termasuk Uni Eropa dan China. Sebagai imbasnya, China mengenakan tarif bagi brendi asal Prancis yang memukul ekonomi pembuat brendi global itu, mencakup perusahaan global seperti Hennessey, Remy Cointreau dan Pernod Ricard.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper