Bisnis.com, DEPOK- Pemerintah menyiapkan anggaran Rp3 triliun untuk menginisiasi pengembangan eksplorasi energi panas bumi hingga tiga tahun mendatang.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yunus Saefulhak mengatakan pendanaan akan dikucurkan oleh salah satu perusahaan BUMN yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
“Proses eksplorasi pengembangan geothermal sudah mulai dilakukan, tentu anggaran yang didanai Kementerian Keuangan melalui PT SMI itu secara bertahap,” ujarnya di Kampus Universitas Indonesia, Selasa (25/10).
Dia menuturkan tahun ini pihaknya membidik beberapa lokasi di kawasan timur Indonesia seperti Waisano Flores, Nusa Tenggara Timur dan Songa Wayaua, Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan kapasitas masing-masing 55 megawatt dan 10 megawatt.
Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk mengebor lokasi yang direncanakan mulai pada tahun depan yang juga dilakukan di beberapa kawasan timur lainnya.
Yunus menjelaskan anggaran untuk pengeboran satu lobang lokasi pana bumi bisa menghabiskan hingga mencapai Rp135 miliar. Dengan demikian, tak banyak investor yang berani menanamkan modalnya di sektor geothermal.
“Sebab jika memang lobang sudah berhasil di bor hasilnya ada yang berhasil ada juga yang gagal [bahwa di situ ada potensi panas buminya], nah ini yang agak sudah di Indonesia,” katanya.
Dia memaparkan target bauran energi mencapai 23% dan 16%-nya adalah geothermal atau energi panas bumi atau setara dengan 7.200 megawatt.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi ketersediaan energi panas bumi mencapai 29 gigawatt yang terdiri dari sumber daya sebesar 12 gigawatt dan 17 gigawatt untuk cadangan. Adapun, dari potensi tersebut yang sudah termanfaatkan saat ini baru mencapai 5% atau sekitar 1.513,5 megawatt.
“Artinya masih banyak yang bisa dimanfaatkan dan dieksplorasi. Aplagi hingga 2025 target yang harus direalisasikan mencapai 7,2 gigawatt,” paparnya.
Selain itu, dia menambahkan saat ini dilakukan lelang dua proyek pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) panas bumi di wilayah Jawa Barat yakni di kawasan Gunung Ciremai, Kuningan dengan kapasitas 55 megawatt dari potensi 150 megawatt yang bisa menerangi sekitar 42.300 rumah.
Dia mengklaim proyek sudah disetujui sebagian besar masyarakat setempat, setelah sebelumnya terdapat sebagian masyarakat yang menolak rencana pembangunan proyek tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Magister Eksplorasi Geothermal Universitas Indonesia Yunus Daud mengungkapkan Jawa Barat harus menjadi salah satu pusat eksplorasi panas bumi.
Pasalnya, potensi yang dihasilkan mencapai lebih dari 4.000 megawatt, yang saat ini sudah banyak dieksplorasi di beberapa kawasan.
Menurutnya, lokasi yang sudah dieksplorasi antara lain di kawasan Kamojang, Darajat, Wayang Windu dan Salak. Adapun yang baru mau diekspolrasi adalah di kawasan Ciremai dan Galunggung.
“Jawa Barat memang potensi terbesar di Indonesia. Bahkan bisa lebih dari 4.000 megawatt,” ujarnya.
Dia menyatakan keberadaan energi panas bumi berada di daerah volkanik yang muncul dari peristiwa tektonik. Sebab, kata dia terdapat gerakan lempeng yang terjadi ribuan tahun lalu.
“Kalau tak ada rekahan tak ada naik, makanya geothermal adanya di wilayah seperti itu,” paparnya.
Dia menambahkan pihaknya tengah duduk bersama dengan berbagai stakeholder guna mengembangkan potensi panas bumi tersebut termasuk di kawasan seluruh Indonesia.
“Kamiserius dalam mendorong target pemerintah mencapai penyediaan daya listrik 35.000 megawatt yang mayoritas akan bersumber dari energi baru terbarukan panas bumi,” paparnya.
Kembangkan Panas Bumi,Pemerintah Bidik Kawasan Timur
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp3 triliun untuk menginisiasi pengembangan eksplorasi energi panas bumi hingga tiga tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
BI Tahan Suku Bunga, Apindo: Pengusaha Dalam Kondisi Tak Diuntungkan
47 menit yang lalu
Daftar UMK DIY 2025, Yogyakarta & Sleman Tertinggi
51 menit yang lalu
QRIS NFC Meluncur Kuartal I/2025, Naik MRT Tinggal Tap!
1 jam yang lalu