Bisnis.com, BEIJING—Bank Sentral China (PBOC) akhirnya melonggarkan kontrol pada arus keluar modal dari dalam negeri. Hal itu dilakukan setelah yuan mulai menunjukkan tanda-tanda lepas dari tekanan dolar AS.
Seperti diketahui, sejak akhir tahun lalu, PBOC dan Pemerintah China menerapkan sejumlah aturan yang membatasi arus modal keluar. Kebijakan tersebut diambil untuk menjaga agar tak terjadi pelarian arus modal keluar besar-besaran, setelah nilai tukar yuan terhadap dolar AS merosot hingga 6,5% tahun lalu.
Namun, kondisi tersebut saat ini mulai membaik. Yuan sepanjang tahun ini tercatat mulai menguat 1% terhadap dolar AS. Cadangan devisa China pun kembali naik secara month to month sebesar US$3,9 miliar pada Maret 2017 menjadi US$3,01 triliun.
“Kepercayaan pasar terhadap yuan telah meningkat secara signifikan,” tegas Perdana Menteri China Li Keqiang, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/4).
Beberapa pejabat perbankan China yang enggan disebutkan namanya pun mengamini hal itu. Perbankan China kini tak lagi dituntut oleh PBOC untuk menjaga arus dana keluar negeri, senilai dengan diterima.
Namun para pengamat menilai, PBOC dan pemerintah China tidak akan benar-benar melepas aturan kontrol pada arus modal keluarnya. Pasalnya, ancaman pada apresiasi dolar AS secara tiba-tiba berpotensi muncul secara tiba-tiba.
“Depresiasi yuan memang telah mereda, tetapi saya tak yakin PBOC akan melepas pembatasan arus modal secara total,” kata Kepala Ekonom ANZ untuk kawasan China Raymond Yeung.
Penerapan kontrol ketat arus keluar modal dari Negeri Panda selama ini meliputi pelacakan ke mana uang dari China mengalir. Pemerintah dan PBOC pun membatasi sejumlah aksi korporasi dan investasi di sejumlah sektor-sektor di luar negeri yang dianggap mencurigakan.
Alhasil, sejumlah pengusaha dan perusahaan China terpaksa gigit jari. Beberapa aksi korporasi berupa akusisi terhadap perusahaan di luar negeri pun terpaksa tertunda. Sementara itu perusahaan asing pun memilih menghindari kegiatan berinvestasi di China, karena takut kesulitan memulangkan uang dari hasil keuntungannya.
Salah satu aksi korporasi yang digagalkan akibat aturan kontrol arus modal keluar itu terjadi pada perusahaan China Dalian Wanda Group. Otoritas China membatalkan akuisisi Wanda pada perusaahaan asal AS, Dick Clark Productions Inc pada bulan lalu.
Terpisah, akibat kebijakan tersebut, arus investasi langsung sektor non-keuangan China merosot hingga 30,1% secara year on year pada Maret. Secara kumulatif sepanjang kuartal I/2017 penurunan terjadi hingga 49%.