Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pihak menilai efisiensi pada industri peternakan unggas menjadi kunci agar dapat bersaing jika daging ayam dan produk daging ayam impor masuk.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe mengatakan, produk unggas Indonesia belum dapat bersaing dengan India dan Brasil. Dia mencontohkan, biaya produksi telur ayam di India sebesar Rp500 per butir.
Demikian pula, Brazil sebagai salah satu pemain industri peternakan terbesar, mampu menyediakan bahan baku pakan ternak murah sehingga dapat menekan biaya produksi.
Sementara di Indonesia, peternak unggas masih dihadapkan tingginya harga jagung lokal sehingga biaya produksi tinggi. Bahkan, Juan menyebut harga pakan ternak Indonesia merupakan yang tertinggi.
"Karena Indonesia tidak memiliki bahan baku murah seperti Brasil," katanya dalam diskusi di Jakarta, Selasa (18/7).
Dia mendorong upaya pemerintah melakukan efisiensi salah satunya dengan menyediakan bahan pakan murah sehingga dapat menekan biaya produksi. Selain itu, penerapan teknologi dan peningkatan skala produksi juga menjadi penting agar dapat bersaing.