Bisnis.com, JAKARTA - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) melakukan penyelidikan guna mencari tahu apakah Uber Technologies Inc secara ilegal menggunakan perangkat lunak untuk mengganggu pesaingnya menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat *9/9/2017).
Penyelidikan fokus pada satu program Uber, yang secara internal dikenal sebagai "Hell" (neraka), yang dapat melacak pengemudi yang bekerja untuk pesaing mereka, Lyft Inc, kata WSJ mengutip orang-orang yang dekat dengan penyelidikan itu.
Di bawah program yang sudah tidak dilanjutkan sejak tahun lalu itu, Uber membuat akun palsu pelanggan Lyft untuk mencari tumpangan, memungkinkannya melacak pengemudi Lyft terdekat beserta tarif mereka menurut laporan WSJ.
Program tersebut juga memungkinkan Uber memperoleh data para pengemudi yang bekerja pada kedua layanan dan membujuk pengemudi untuk meninggalkan Lyft dengan iming-iming insentif tunai, tambah WSJ.
Pertanyaan kunci para penyelidik adalah apakah program itu meliputi akses komputer secara tidak sah menurut laporan surat kabar itu.
Uber tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan mengenai laporan tersebut.
Menurut WSJ, penyelidikan itu sekarang ditangani oleh FBI New York dan kantor kejaksaan Manhattan, Amerika Serikat.
Uber sudah bergelut dengan berbagai masalah legal dan investigasi ini berlangsung beberapa hari setelah perusahaan mengumumkan CEO baru mereka, mantan bos Expedia Inc, Dara Khosrowshahi, demikian menurut siaran kantor berita Reuters.
Persaingan Usaha, FBI Selidiki Uber
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) melakukan penyelidikan guna mencari tahu apakah Uber Technologies Inc secara ilegal menggunakan perangkat lunak untuk mengganggu pesaingnya menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
29 menit yang lalu
Makin Tajir, Profil Dewi Kam Perempuan Terkaya Indonesia 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
4 jam yang lalu