Bisnis.com, JAKARTA - Kadin Indonesia menilai diperlukan adanya perbaikan krusial dalam mendukung terwujudnya industri berkelanjutan, terutama menyangkut ketersediaan bahan baku, pemanfaatan komponen lokal, kualitas SDM, dan peningkatan struktur industri yang berdaya saing.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani memandang ada dua persoalan mendasar yang membutuhkan solusi yang tepat dan terarah. Pertama, persoalan seputar kedalaman struktur industri dan ekonomi nasional; Kedua, menciptakan iklim pembangunan industri yang berkelanjutan.
“Industri adalah fondasi bagi pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh. Maka perbaikan struktur ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari upaya memperbaiki struktur industri guna menempatkan sektor industri sebagai motor perekonomian,” jelas Rosan Roeslani saat membuka rangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bidang Industri bertema 'Membangun Industri Berkelanjutan' di Jakarta, Senin, 27 November 2017.
Rosan memaparkan, hingga triwulan III/2017 sektor jasa masih menjadi andalan utama pertumbuhan ekonomi. Padahal, sektor jasa memiliki daya serap tenaga kerja yang rendah plus memiliki karakteristik lebih berorientasi pada urban area, serta kawasan penopang.
Faktor tersebut berbeda dengan karakter industri manufaktur yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi serta dapat dibangun di mana saja sesuai potensi daerah. “Itu artinya industri lebih memiliki potensi bersumbangsih bagi pemerataan pembangunan, menggerakkan ekonomi masyarakat, hingga menggenjot ekonomi nasional,” tegas Rosan.
Menurut Rosan, mengandalkan sektor jasa sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa kedalaman struktur ekonomi nasional masih menyisakan kerentanan terhadap krisis. Idealnya, industri manufaktur menjadi sektor andalan, dengan ditunjang oleh sektor jasa, pertanian, dan investasi.
Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan ekonomi perlu menyatukan pandangan dan upaya untuk mengembalikan sektor industri sebagai motor pembangunan. “Membangun industri nasional harus mempunyai modal dasar yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, inovasi dan kreativitas. Menjadi penting bagaimana seharusnya modal dasar itu dipikirkan ketersediaannya, terkoordinasi, serta keberlanjutannya,” tutur Rosan.
Rosan menambahkan, kehadiran Pemerintah sangat penting dalam mendukung terwujudnya Industri berkelanjutan, di mana fungsi Pemerintah sebagai regulator dan pengawas, perannya dalam kebijakan sangat strategis. Untuk mewujudkan pembangunan industri berkelanjutan diperlukan perbaikan beberapa hal yang krusial untuk segera di upayakan solusinya, yakni:
- Kepastian dan keberpihakan Pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan baku dan pasokan energi yang berdaya saing. Misalnya mendukung ketersedian bahan baku dengan fokus pada pembangunan industri hulu seperti industri baja dan industri petrokimia, serta jaminan ketersediaan listrik dan gas bagi industri yang kompetitif
- Pemerintah harus konsisten dan konsekwen terhadap kebijakan dan fokus pada pendalaman struktur industri yang menghasilkan produk yang mempunyai akar kuat di dalam negeri dan dapat bersaing di pasar domestik maupun ekspor.
- Keberpihakan dari pemerintah dalam mendukung pengembangan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan pemanfaatan/memakai hasil produk/komponen dalam negeri.
- Keberpihakan dari Pemerintah dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berdasarkan kebutuhan Industri