Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinta Prima Feedmill, produsen pakan ikan dan unggas, memasang target utilitas pabrik pakan mencapai 80% pada 2018.
Direktur Marketing PT Sinta Prima Feedmill Anang Hermanta mengatakan kapasitas produksi pabrik pakan ikan sebesar 20.000 ton per bulan dan unggas 30.000 ton per bulan. Pada tahun ini, utilitas pabrik belum mencapai 80%.
"Dengan target pertumbuhan konsumsi pakan 8% tahun depan, utilitas pabrik dapat lari ke 80%. Strateginya dengan mendekatkan ke pelanggan seiring persaingan kompetitor yang kian ketat," kata dia, Selasa (28/11/2017).
Dia mengatakan pabrik pakan masih menghadapi tantangan ketersediaan jagung dan larangan AGP pada pakan di tahun depan. Larangan AGP pada pakan akan berimplikasi pada biaya produksi unggas meningkat 8%-10% sehingga mengurangi keuntungan peternak unggas. Bahkan, dengan kondisi harga unggas yang berfluktuasi, berpotensi menyebabkan peternak merugi.
"Kami akan ke konsumen melakukan pendampingan guna meminimalkan kerugian. Memang ada peternak sudah mendengar kebijakan ini, tetapi ada yang menyikapi serius dan ada yang tidak," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anang berharap kebijakan pemerintah dapat berpihak pada industri peternakan nasional. Menurutnya, kebijakan penghentian impor jagung menyebabkan harga jagung tinggi di tingkat peternak hingga tiba di pabrik pakan. Dengan harga pakan yang naik, maka produk ayam tidak lagi kompetitif.
"Namun, kami belum melakukan penyesuaian harga pakan. Masih sama seperti yang lain, broiler Rp6.600 per kg, layer Rp4.500per kg, dan ikan sekitar Rp8.500 per kg - Rp9.000 per kg," sebut dia.