Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencetak kinerja bongkat muat barang sebanyak 36,69 juta ton hingga kuartal III/2017 atau tumbuh 32,46% secara tahunan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A. Sulaiman mengatakan bongkar muat barang tumbuh signifikan karena ditunjang peningkatan arus barang kayu dan batu bara.
Di samping itu, peningkatan ekspor komoditas peningkatan kegiatan pupuk curah, minyak sawit, gandum, gula pasir, dan besi juga turut mengerek kinerja bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo I.
"Volume bongkar muat juga meningkat karena peningkatan kegiatan antar pulau bongkar komoditi batu bara, jagung, semen bag, dan semen curah," jelasnya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis pada Senin (10/12/2017).
Selain arus barang, Pelindo I juga mencatat volume penanganan petikemas sebanyak 688.781 boks per kuartal III/2017, tumbuh 1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Guna mendongkrak arus petikemas, Pelindo I telah mengembangkan terminal petikemas (TPK) perintis . Iman mengatakan terminal petikemas perintis diharapkan bisa merangsang perekonomian di daerah terutama Sumatra.
Pelindo I menggelontorkan investasi berkisar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar untuk pengembangan TPK perintis di Provinsi Aceh, Sibolga (Sumatra Utara), Perawang Siak, Riau), dan Kijang (Tanjungpinang, Kepulauan Riau). Pelindo I mengklaim arus petikemas di TPK perintis melonjak selama 2 tahun terakhir.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana sebelumnya mengatakan pengusaha memilih menggunakan kontainer untuk mengirim barang karena lebih aman dan lebih efisien. "Di Kijang, tadinya pake kapal kayu dari Jakarta. Sekarang pakai kontainer [biaya angkut] turun 30%,'" jelasnya.
Selain di pelabuhan pengumpan, Pelindo I juga tengah membangun dermaga baru sepanjang 700 meter di Pelabuhan Belawan, pelabuhan utama yang dikelola Pelindo I yang berlokasi di Medan, Sumut.
Pembangunan dermaga dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sepanjang 350 meter dibangun Kementerian Perhubungan dan 350 meter lainnya digarap PT Prima Terminal Petikemas (PTP). Ini adalah usahaan patungan antara Pelindo I, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.