Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi Sektor Energi Disederhanan untuk Tarik Investasi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan kembali melanjutkan pencabutan dan penyederhanaan aturan pada pertengahan Februari 2018. Harapannya, penyederhanaan aturan itu bisa mendorong kegiatan investasi pada migas, mineral batu bara, listrik, dan energi baru terbarukan.
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan kembali melanjutkan pencabutan dan penyederhanaan aturan pada pertengahan Februari 2018. Harapannya, penyederhanaan aturan itu bisa mendorong kegiatan investasi pada migas, mineral batu bara, listrik, dan energi baru terbarukan.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, setelah mencabut total 32 aturan yang terdiri dari subsektor migas 11 aturan, subsektor ketenagalistrikan 4 aturan, mineral batu bara 7 aturan, energi baru terbarukan 7 aturan, dan SKK Migas 3 aturan. Pihaknya, juga akan melakukan penyederhanaan aturan lanjutan pada pertengahan Februari 2018.

“Dalam sepekan lagi, kami akan sederhanakan beberapa aturan. Misalnya, yang tadinya ada 6 aturan akan disederhanakan menjadi 3 aturan,” ujarnya pada Senin (5/2).

Ego menyebutkan, sebagai contoh, kementerian ESDM mengatur terkait tata cara penetapan wilayah kerja migas menjadi tiga yakni, coal bed methane (CBM), konvensional, dan non konvensional.

“Nanti itu semua akan dijadikan satu, sekarang lagi dilihat masalah kriteria teknis hukum dan finansialnya,” sebutnya.

Ego menuturkan, hal itu dilakukan karena Kementerian ESDM ingin investasi seluruh sektor energi bisa meningkatkan.

“Kami tidak ingin memberatkan dunia usaha,” tuturnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper