Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan ingin meningkatkan ekspor ke depan. Untuk itu, investasi yang berorientasi ekspor akan digenjot.
Terkait hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada beberapa hal yang harus secara paralel dilakukan.
“Yaitu investasi itu sendiri terutama yang berorientasi ekspor untuk mendapatkan dukungan penuh dan beberapa insentif, Itu yg pertama,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (12/2).
Kedua, kata dia, surplus neraca perdagangan pun harus dijaga. Di sisi lain, dia mengakui jika ekspor Indonesia secara nilai kalah dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Padahal, secara nilai ekspor Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia pada 2017 hanya US$168,73 miliar.
Raihan itu naik 16,22% dibandingkan dengan capaian pada 2016.
Baca Juga
Adapun nilai ekspor Thailand pada 2017 sebesar US$236,69 miliar, Malaysia US$219,45 miliar, dan Vietnam US$213,77 miliar.
Dia menambahkan, saat ini insentif untuk industri yang berorientasi ekspor tersebut sedang disusun oleh Kementerian Keuangan.
“Ada, lagi disusun oleh Menkeu. Iya dari segi pajak. Ada tax holiday, tax allowance,” tuturnya.