Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui bahwa nilai ekspor Indonesia meningkat kendati masih kalah dari beberapa negara tetangga.
Menurutnya ada beberapa kendala di antaranya setelah 7 tahun free trade agreement (FTA) dilakukan belum sepenuhnya berjalan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Indonesia pada 2017 hanya US$168,73 miliar. Raihan itu naik 16,22% dibandingkan dengan capaian pada 2016. Adapun nilai ekspor Thailand pada 2017 sebesar US$236,69 miliar, Malaysia US$219,45 miliar, dan Vietnam US$213,77 miliar.
“Salah satu sebabnya, kita sudah 7 tahun perjanjian perdagangan bebas belum ada perjanjian. Baru satu pada 2017 dengan Chile. Banyak sekali negara yang mengeluhkan kepada kita, karena sudah di-launch, joint study dan sebagainya tapi terhenti. Tapi bukan semata-mata kesalahan kita, karena kadang masalah politik di dalam negeri mereka pun jadi soal,” ujarnya, Senin (12/2/2018).
Selain itu, kata dia, di dalam negeri pun harus dibenahi yaitu kerja sama antar kementerian dan lembaga yang harus satu visi.
“Maka Pak Wapres [Jusuf Kalla] sudah menugaskan kami untuk menyusun, kita nanti akan buat matriksnya kemudian akan gunakan benchmark negara Asean, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand kalau mereka sudah bisa melakukan, kita perbedaannya seperti apa. Nanti akan diputuskan dalam rakor yang dipimpin Pak Wapres sesuai perintah presiden harus segera diselesaikan. Sehingga kami tim negosiasi akan lebih mudah mengatasinya,” ujarnya.