Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Strategis Nasional, Kemenperin Rampungkan 10 Proyek

Kementerian Perindustrian menyelesaikan 10 dari 25 proyek strategis nasional dan kini memfokuskan penyelesaian permasalahaan yang menghambat dalam sisa waktu pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir 2019.
Foto udara kawasan industri yang terdapat di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Foto udara kawasan industri yang terdapat di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian  menyelesaikan 10 dari 25 proyek strategis nasional dan kini  memfokuskan penyelesaian permasalahaan yang menghambat dalam  sisa waktu pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir  2019.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan dengan percepatan pembangunan dan upaya penyelesaian permasalahan dalam pembangunan kawasan industri (KI), maka target PSN tanggung jawab Kemenperin dapat terwujud dan beroperasi.

"Terdapat permasalahan yang harus diselesaikan [untuk mempercepat operasional KI] baik masalah perizinan, lahan, ketersediaan infrastruktur di dalam dan di luar KI, dll. Sehingga sampai dengan 2019 fokus pada upaya penyelesaian permasalahan dan percepatan pembangunan KI sehingga bisa beroperasi dengan baik dan jumlah tenant bisa bertambah," kata Putu, Minggu (18/2/2018).

Dia mengatakan saat ini, Kemenperin telah melakukan berbagai upaya percepatan pembangunan dan penyelesaian permasalahan KI dalam PSN dan telah berlangsung secara intensif melalui koordinasi dengan Pemda dan Kementerian lembaga terkait.

"Pembangunan KI sebagai PSN diharapkan mampu memberikan dampak pada upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan antar wilayah maupun ketimpangan pendapatan," kata Putu.

Berdasarkan Perpres No.3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, terdapat 18 Kawasan Industri/KI yang harus diwujudkan Kemenperin. Rinciannya 17 di luar Pulau Jawa dan satu KI di Jawa.

"Namun, mengingat masih banyak KI potensial utk dikembangkan baik di Jawa maupun di luar Jawa maka pada akhir tahun 2016 Kemenperin menambahkan jumlah KI yang masuk sehingga dalam lampiran Perpres No.58/2017. Jadi total KI yang masuk dalam PSN) berjumlah 25 yang terdiri dari KI dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Putu.

Dari jumlah target PSN ini, Kemenperin sudah mengoperasikan 10 diantaranya. Yang sudah beroperasi ini a.l KI Morowali, KI Sei Mangkei, KI Palu, KI Bantaeng, . KI Konawe, KI Ketapang, KI Dumai, KI Kendal, KI JIIPE, dan KI Wilmar Serang.

"Sedangkan pada 2018, diharapkan akan ada 3 KI lagi yang beroperasi yaitu KI Tanjung Buton, KI Lhokseumawe, dan KI Bitung," katanya.

Sementara itu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan akan melakukan evaluasi proyek strategis nasional (PSN). Ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo pada awal pekan lalu.

Airlangga mengatakan evaluasi menyeluruh akan dilakukan. Evaluasi ini untuk melihat PSN mana saja yang dapat diterapkan dan program mana yang baru dapat rampung dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

"Memang harus ada prioritas mana yang bisa dijalankan [paling lambat 2019], mana yang jangka menengah, mana yang jangka panjang," kata Airlangga di Jakarta, pekan lalu.

Kementerian Perindustrian menjadi penanggung jawab beberapa PSN. Proyek itu meliputi beberapa kawasan industri serta pengembangan industri dirgantara.

Awal pekan lalu dalam pembukaan Sidang Kabinet, Presiden Jokowi memerintahkan PSN yang belum rampung uhtuo dipercepat penyelesaiannya. Selain itu, untuk program yant masih terkendala dilakukan evaluasi apakah dilanjutkan atau ditunda pelaksanaannya.

"Saya minta Menko Perekonomian mengevaluasi lagi program yang bisa betul-betul dieksekusi. Mana yang tidak mungkin untuk dilaksanakan. Ini harus diputuskan cepat," kata dia saat membuka sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/ 2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper