Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar arus kas sejumlah BUMN karya sehubungan dengan moratorium pekerjaan konstruksi serta minat investor asing terhadap industri multifinance menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (23/2/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Kas BUMN Karya Bikin Was-Was. Arus kas sejumlah BUMN karya diyakini terganggu dalam jangka pendek setelah pemerintah menetapkan moratorium pekerjaan konstruksi layang 32 proyek jalan tol dan 4 proyek kereta api. Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menunda pekerjaan konstruksi layang di seluruh proyek infrastruktur di Tanah Air.
Asing Bisa Jadi Penyelamat. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mendorong investor asing untuk mempertimbangkan pengambilalihan multifinance yang sedang dalam kondisi terpuruk, di tengah tingginya minat sejumlah investor luar negeri untuk masuk ke industri pembiayaan. (Bisnis Indonesia)
Tahun Optimasi Aturan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak nyaris tak memiliki kebijakan baru untuk mendukung upaya pencapaian target penerimaan pajak tahun ini. Meski demikian, otoritas pajak tetap optimistis melalui berbagai kebijakan yang diimplementasikan akhir tahun lalu, performa penerimaan pajak bakal membaik. (Bisnis Indonesia)
Kupon Sukri 010 Hanya Dipatok 5,9%. Sudah kebelet ingin menempatkan dana di sukuk ritel (sukri) baru? Tenang, hari ini, pemerintah mulai menawarkan sukuk negara ritel (sukri) seri SR-010. (Kontan)
Unit Link Primadona Asuransi Jiwa. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai unit link (unit linked) merupakan produk primadona industri asuransi jiwa. Hal itu terlihat dari pendapatan premi unit link pada 2017 sebesar Rp82 triliun dari total premi industri asuransi jiwa yang sebesar Rp178,43 triliun. (Investor Daily)
Tarif Listrik Tidak Naik Hingga 2019. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan tidak akan menaikkan tarif listrik sampai tahun depan. Hal ini sesuai permintaan Presiden Joko Widodo untuk menjaga daya beli masyarakat. (Investor Daily)