Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memacu penyertifikasian tenaga konstruksi yang hingga akhir 2017 baru mencapai 720.000 orang.
Dirjen Bina Kontruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa hingga 2019, pekerja konstruksi yang mendapatkan sertifikat keahlian ditargetkan mencapai 3 juta orang baik di level ahli maupun terampil.
"Memang masih banyak belum bersertifikat, kami akan kejar itu bisa 3 juta pekerja. Tahun ini target kami bisa mencapai dua kali lipat dari tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah membutuhkan pekerja konstruksi yang memiliki kompetensi. Dengan demikian tingkat keamanan dan keselamatan dalam pekerjaan proyek konstruksi semakin meningkat.
"Kunci keberhasilan dan keselamatan proyek konstruksi terletak pada tenaga kerja konstruksinya. Kami optimistis target tersebut dapat tercapai," ucapnya.
Pihaknya dengan sejumlah cara melakukan sertifikasi tenaga kerja, mulai dari menjemput bola pelaksanaan sertifikasi serentak hingga bekerja sama dengan asosiasi. Saat ini terdapat 8,10 juta tenaga kerja konstruksi.
Baca Juga
"Kami juga ada anggaran untuk membantu sertifikasi tenaga kerja. Ini sejumlah cara kami lakukan agar banyak pekerja bersertifikat," kata Syarif.