Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknologi Jadi Ancaman, tapi Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Meningkatnya perkembangan teknologi dapat mengubah wajah pasar tenaga kerja. Meskipun teknologi mengancam dan enggantikan beberapa pekerjaan manual yang dilakukan manusia, tingginya permintaan untuk sektor teknologi juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Logo Asian Development Bank (ADB)./Bloomberg-Nana Buxani
Logo Asian Development Bank (ADB)./Bloomberg-Nana Buxani

Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya perkembangan teknologi dapat mengubah wajah pasar pekerja. Meskipun teknologi mengancam akan menggantikan beberapa pekerjaan manual yang dilakukan manusia, tingginya permintaan untuk sektor teknologi juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Hal itu disampaikan oleh Asian Development Bank (ADB) di dalam laporan terbarunya yang bertajuk Asian Development Outlook (ADO) 2018: How Technology Affects Jobs yang dirilis hari ini Rabu (12/4/2018).

“Dilihat dari sisi positif, peningkatan permintaan untuk sektor teknologi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Kami tidak pesimistis untuk ancaman kehilangan pekerjaan,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein Rabu (12/4/2018).

Ekonom ADB Emma Allen menambahkan perkembangan teknologi seperti robotik dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi ancaman bagi pekerja manual. Pekerjaan berulang yang dilakukan oleh pekerja yang tidak memiliki pendidikan tinggi dan keterampilan khusus dapat menghadapi perlambatan kenaikan upah.

“Sementara pekerjaan yang menggunakan kognisi, interaksi sosial, dan penggunaan ICT akan berkembang 2,6% lebih cepat daripada jumlah penyerapan pekerja dalam sedekade terakhir,” ungkapnya.

Laporan ADB terbaru itu memperlihatkan, kenaikan upah untuk pekerjaan yang disebut belakangan dapat meningkat dua kali lipat.

Oleh karena itu, Emma mengingatkan agar para pembuat kebijakan harus proaktif dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuka lapangan pekerjaan, a.l. koordinasi untuk pengembangan keterampilan, membuat regulasi pekerja dan perlindungan sosial, serta mengurangi kesenjangan pendapatan.

Wicklein pun mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang melakukan persiapan menyambut Revolusi 4.0. Namun, Wicklein menegaskan bahwa riset masih perlu dilakukan karena masih banyak negara-negara yang belum melakukan riset lebih mendalam terkait perkembangan sektor teknologi, khususnya robotik dan kecerdasan buatan (AI).

"Pekerjaan yang dilandasi oleh keterampilan akan berubah dari bentuk yang kita ketahui selama ini seiring terciptanya masyarakat yang berpendidikan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper