Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri mendorong peningkatkan kerja sama bilateral dengan Argentina khususnya sektor ekonomi dan budaya. Bagi Indonesia, Argentina merupakan mitra dagang kedua terbesar di kawasan Amerika Selatan.
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi mengatakan nilai perdagangan dengan Argentina US$1,42 miliar pada tahun 2017. Menurutnya, nilai tersebut masih belum merefleksikan potensi hubungan perdagangan kedua negara, yang masih terbuka lebar.
Untuk itu, Indonesia Indonesia mendorong Argentina untuk mengurangi dan menghapuskan berbagai hambatan tarif dan non-tarif bagi produk Indonesia di pasar Argentina. Retno menyebutkan tarif bea masuk bagi produk kelapa sawit Indonesia ke Argentina dan negara-negara MERCOSUR (organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Selatan) masih tinggi.
“Kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia, Indonesia berharap tarif bagi produk kelapa sawit negara MERCOSUR, termasuk Argentina, dapat diturunkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (26/05/2018).
Selain mendorong akses pasar kelapa sawit, Retno juga menyampaikan potensi besar untuk melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan kedua negara. Beberapa produk yang potensial antara lain alas kaki, pakaian, dan peralatan elektornik.
“Industri strategis Indonesia semakin maju, dengan kualitas yang baik dan banyak diminati oleh berbagai negara. Indonesia berharap Argentina juga dapat membeli berbagai produk industri strategis dari Indonesia,” jelasnya.
Selain isu perdagangan, Retno juga mebahas mengenai pentingnya hubungan antarmasyarakat kedua negara agar masyarakat memahami manfaat hubungan kedua negara. Dalam kaitan ini, dia menekankan perlunya untuk meningkatkan people-to-people contact dan business-to-business contact antara Indonesia–Argentina.
“Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan people-to-people contact adalah dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan visa,” tambahnya.