Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengkaji strategi agar subsidi Liquified Petroleum Gas 3 kg bisa lebih tepat sasaran. Salah satunya, dengan subsidi tertutup dan peluncuran produk LPG 3 kg nonsubsidi.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya tengah mengkaji strategi peluncuran LPG 3 kg nonsubsidi bisa membuat subsidi lebih tepat sasaran atau tidak. Kalau, subsidi tertutup untuk LPG 3 kg tengah dibicarakan dengan Kementerian Sosial.
"Nanti kan bakal ada kartu untuk pemberian subsidi LPG 3 kg. Untuk anggaran proses pemberian subsidi tertutup itu dari Kemensos, sedangkan kami hanya menganggarkan untuk subsidi LPGnya," ujarnya pada Senin (25/6).
Namun, Arcandra enggan memberikan detail waktu penerapan subsidi tertutup itu mulai direalisasikan.
Pada tahun ini, pemerintah menetapkan volume LPG 3 kg subsidi naik sebanyak 4,2% menjadi 6,45 juta ton dibandingkan dengan 2017. Pada 2019, Kementerian ESDM mengajukan volume LPG 3 kg naik sekitar 5,81% sampai 8,18% menjadi 6,82 juta ton sampai 6,97 juta ton.
Lalu, realisasi konsumsi LPG 3kg sampai Mei 2018 sudah sebesar 2,66 juta ton. Jumlah itu sudah mendekati 50% dari volume LPG 3kg yang ditetapkan pemerintah pada 2018.
Baca Juga
Pada tahun ini, pemerintah menganggarkan subsidi LPG 3kg senilai Rp37,55 triliun. Bila dibagi dengan kuota volume LPG 3 kg, pemerintah memberikan subsidi pada produk gas itu senilai Rp5.823 per kg.