Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Tbk. tengah membidik proyek pembangunan bendungan di dua lokasi guna menambah perolehan kontrak perseroan hingga akhir 2018.
Direktur Operasi I PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan bahwa proyek bendungan yang dibidik masing-masing memiliki nilai sekitar Rp1 triliun sehingga bila berhasil memenangi lelang, perusahaan bisa meraup kontrak baru sebesar Rp2 triliun.
"Di proyek bendungan rencananya ada dua lagi [yang dibidik], tapi ini masih lelang tentu saya tidak ngomong [lebih terperinci]," ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/7/2018).
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat, ada tiga proyek bendungan dengan kisaran nilai tiap-tiap proyek Rp1 triliun yang dilelang tahun ini. Ketiga proyek itu ialah Bendungan Sedawarna di Subang, Bendungan Jlantah di Karanganyar, dan Bendungan Sila di Sumbawa.
Lelang Bendungan Sedawarna dibagi dalam dua paket. Paket pertama memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) Rp1 triliun, sedangkan paket kedua Rp940,81 miliar. Tahapan lelang kini telah masuk tahap prakualifikasi dan penetapan pemenang dijadwalkan pada 17 September 2018.
Di Karanganyar, Kementerian PUPR juga membuka lelang pembangunan Bendungan Jlantah dengan HPS Rp996,34 miliar. Tahapan lelang memasuki pembuktian kualifikasi dan penetapan pemenang dijadwalkan pada 14 September 2018.
Baca Juga
Proyek bendungan lain yang masih dalam tahap lelang adalah Bendungan Sila di Sumbawa dengan HPS Rp1,26 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis, WIKA sebelumnya juga telah memenangi sejumlah lelang proyek bendungan. Laporan keuangan WIKA kuartal I/2018 menyebutkan bahwa proyek bendungan yang dimenangi antara lain Karian senilai Rp262,45 miliar dan Sukahami senilai Rp218,48 miliar.
Selanjutnya, Bendungan Cipanas dan Bendung Kuningan dengan nilai kontrak masing-masing Rp598,19 miliar dan Rp215,54 miliar.