Bisnis.com, JAKARTA — Kerja sama pemerintah dan badan usaha dinilai menjadi kunci percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia seiring dengan keterbatasan anggaran. Penyiapan proyek menjadi aspek krusial yang perlu dibenahi agar bisa menarik minat investor.
Country Head of Deloitte Infrastructure & Capital Projects Bernardus R. Djonoputro mengatakan bahwa rencana pembangunan proyek-proyek instruktur telah menarik perhatian investor global.
Sementara itu, dia menyebutkan bahwa persoalan keterbatasan dana tidak hanya terjadi di Indonesia.
Oleh karena itu, negara lain juga berupaya mengundang investor untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur.
Dia memberi contoh tidak hanya di Indonesia, negara seperti Thailand, Australia, dan Selandia Baru juga sedang melakukan hal yang sama.
"Kita enngak sendirian. Misal, saya pengusaha rolling stock, saya berpikir mau masuk ke mana, maka persiapan proyek di dalam negeri itu harus sama dengan kota-kota di luar negeri," ujarnya pada konferensi pers Indonesia Infrastructure CEO Forum 2018", Rabu (29/8/2018).
Baca Juga
Bernardus menambuhkan bahwa Indonesia perlu memiliki strategi yang cermat untuk menarik para investor terlibat dalam pendanaan proyek infrastruktur.
Indonesia, menurutnya, perlu berfokus pada persiapan proyek, memahami tren pembiayaan proyek infrastruktur dan peraturan yang berkaitan langsung engan investasi lnfrastruktur.