Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Kering, Harga Cabai Mulai Berpeluang Naik

Harga berbagai jenis cabai terpantau mulai rawan naik, sebagai dampak dari gangguan masa panen yang menyendat aliran pasokan dari sentra-sentra produksi.
Ilustrasi cabai/Reuters
Ilustrasi cabai/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Harga berbagai jenis cabai terpantau mulai rawan naik, sebagai dampak dari gangguan masa panen yang menyendat aliran pasokan dari sentra-sentra produksi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah mencapai Rp31.950/kg pada Senin (8/10), sebelum turun tipis pada Selasa (9/10) ke level Rp31.500/kg. Namun, harga cabai merah konsisten naik sejak dua pekan sebelumnya, yaitu mulai Selasa (25/9) yang saat itu berada pada level Rp29.950/kg.

Hal serupa terjadi pada harga cabai rawit yang pada Selasa (9/10) menyentuh Rp35.500/kg, setelah sehari sebelumnya mencapai Rp36.650/kg atau tertinggi dalam sepekan terakhir.

Namun, apabila dibandingkan dengan ketetapan harga cabai dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 63/2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, harga yang tercatat di PIHPS tersebut berada jauh di atas harga acuan.

Dalam beleid itu, harga acuan penjualan konsumen untuk cabai merah besar/keriting ditetapkan Rp28.500/kg, sedangkan untuk cabai rawit merah dan hijau Rp29.000/kg.

Manajer Usaha dan Pengembangan Unit Pasar Besar Induk Kramat Jati Syarief Hidayatulloh mengonfirmasi, kenaikan harga cabai terjadi sepekan terakhir, terutama untuk jenis merah keriting dan merah besar.

“Kenaikannya sudah sampai Rp2.000/kg. Meskipun demikian, harga di Pasar Induk Kramat Jati masih di bawah harga acuan, yakni Rp25.000/kg,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (9/10/2018).

Dia menyebutkan, saat ini pasokan cabai merah di Kramat Jati hanya berasal dari Bali. Padahal, bulan lalu, pasokan datang dari Pangandaran, Tasikmalaya, dan  Malang. Berkurangnya daerah pemasok diakibatkan oleh kekeringan yang melanda Jawa Barat.

Meskipun harga cabai rawit di Kramat Jati masih terbilang murah, Syarief melihat ada potensi kenaikan seiring dengan musim kekeringan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Abdul Hamid membenarkan adanya gangguan panen di Jawa Barat.

“Harga di tingkat petani masih di kisaran Rp12.000/kg—Rp15.000/kg. Sejauh ini pasokan masih aman, sehingga tanda-tanda kenaikan harga masih terbatas. Namun, potensi kenaikan itu masih ada.”

Menurut proyeksinya, kenaikan harga cabai baru akan signifikan pada akhir tahun ini. Selain karena gangguan alam, permintaan jelang liburan akhir tahun diperkirakan memicu kenaikan harga komoditas pedas tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper