Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Para Menteri Bikin Terobosan Kendalikan Impor

Presiden Joko Widodo meminta para menteri Kabinet Kerja untuk mengambil langkah-langkah terobosan untuk mengendalikan impor.
Presiden Joko Widodo memimpin pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal
Presiden Joko Widodo memimpin pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para menteri Kabinet Kerja untuk mengambil langkah-langkah terobosan untuk mengendalikan impor.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden saat menyampaikan pidato dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018) yang dihadiri oleh hampir seluruh Menteri Kabinet Kerja dan kepala sejumlah lembaga negara.

Jokowi menyampaikan pernyataan itu setelah mengapresiasi neraca perdagangan Indonesia yang surplus sebesar US$230 juta pada September 2018. "Ini juga memperlihatkan arah perkembangan yang baik dari kinerja perekonomian kita karena rapat-rapat yang lalu kita konsentrasi untuk mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor," kata Presiden.

Dengan pencapaian itu, Jokowi mengingatkan bahwa pemerintah harus mengambil dan melanjutkan langkah-langkah terobosan untuk mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor. Presiden juga meminta para menteri untuk terus memantau di lapangan sehingga bulan-bulan berikutnya Indonesia tetap mampu membukukan surplus neraca perdagangan.

"Saya juga minta para menteri bekerja lebih detail dalam rangka peningkatan ekspor, baik migas (minyak dan gas) dan nonmigas, tolong migas dilihat dan nonmigas juga terus dilihat," tegas Presiden.

Seperti diketahui, BPS mengumumkan pada Senin (15/10/2018) neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 surplus sebesar US$230 juta atau lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2018 lalu yang defisit US$1,02 miliar.

Kendati demikian, dihitung sejak awal 2018 (Januari-September), neraca perdagangan Indonesia masih defisit sebesar US$3,79 miliar di mana ekspor sebesar US$134,99 miliar atau lebih kecil dibandingkan dengan impor US$138,78 miliar.

Sebagai gambaran, nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,83 miliar dalam 1 bulan pada September 2018. Nilai itu lebih besar dibandingkan dengan impor Indonesia yang mencapai US$14,6 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$230 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper