Bisnis.com, JAKARTA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan bahwa gempa bumi disebabkan adanya aktivitas subduksi di Punggungan Mayu.
Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.
Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 M di Barat Laut Ternate terjadi pada Kamis, 7 Februari 2019 Pukul 11.15 WIB.
"Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 1.47?LU dan 126.43?BT, dengan magnitudo 5.6 pada kedalaman 10 km, berjarak 129 km Barat Laut Ternate, Maluku Utara," jelas Kepala PVMBG Kasbani melalui keterangan resminya Kamis (7/2/2019).
Dari analisis PVMBG, kondisi geologi di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, umumnya tersusun oleh batuan vulkanik berumur pra tersier, dimana sebagian batuan telah mengalami pelapukan.
Selain itu, PVMBG juga menginformasikan bahwa intensitas kekuatan guncangan gempa bumi yang dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang sebesar III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Baca Juga
PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.