Bisnis.com, TANJUNG BALAI – Tanjung Balai Asahan merupakan salah satu cabang PT Pelindo I (Persero) yang berada di Sumatra Utara bagian timur dengan aktivitas utama sebagai terminal penumpang dan kargo dari dan ke Malaysia.
Tujuan dan asal penumpang adalah Pelabuhan Port Klang dan Perak. Adapun komoditas utama yang diekspor ke Malaysia biasanya sayuran, pisang, dan ubi.
Penyangga atau hinterland Tanjung Balai Asahan--empat jam jalan darat dari Kota Medan--adalah masyarakat di sekitar Sumut dan Aceh yang hendak menuju Malaysia melalui pelabuhan laut.
Pelabuhan yang berada di muara Sungai Asahan ini merupakan satu-satunya pelabuhan penumpang tujuan luar negeri di Sumut dan Aceh. Daerah-daerah di kedua provinsi yang memproduksi komoditas perkebunan, pertanian, dan perikanan, juga merupakan hinterland Tanjung Balai Asahan yang sejauh ini baru sanggup melayani kapal ukuran kecil rata-rata 150 gross ton (GT).
Kompetitor Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebagai terminal penumpang meliputi Dumai, Bengkalis, Karimun, Batam, dan Tanjung Pinang, yang seluruhnya juga cabang Pelindo I. Adapun, kompetitor terminal kargo a.l. Belawan dan Panipahan.
Tanjung Balai Asahan memiliki tiga dermaga, yakni A, B, dan C, sepanjang 200 meter dengan kedalaman permukaan air (LWS) 1,5 m saat surut dan 7 m ketika pasang.
Tanjung Balai juga dilengkapi tiga gudang dengan luas masing-masing 2.000 m2, 500,1 m2, dan 600 m2; 2 unit ponton ferrocement dengan kedalaman 4 MLWS; terminal penumpang eksisting berkapasitas 300 orang, serta terminal penumpang baru berkapasitas 800 orang.
Berdasarkan data Pelindo I Cabang Tanjung Balai Asahan, penumpang naik pada 2018 berjumlah 31.048 orang, sedangkan penumpang turun 29.974 orang.
Sementara itu, jumlah kunjungan kapal tahun lalu 684 ships call dengan total bobot 102.338 GT.