Bisnis.com, MENTAWAI - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, membantah adanya kabar yang menyebut keuangan PT Pertamina (Persero) merugi lantaran sejak adanya penyaluran BBM satu harga.
Dalam kunjungannya di Sipora, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, Arcandra menegaskan bahwa kabar tersebut hanyalah hoax belaka.
"Pernah dapat whatsapp grup gak yang bilang kalau BBM 1 harga akan bangkrutkan Pertamina? Nah saya akan cerita agar fitnah ini tidak berkembang," kata Arcandra, saat meresmikan lembaga penyalur BBM 1 Harga di Mentawai, Senin (25/2/2019).
Kata Arcandra, biaya untuk membangun lembaga penyalur BBM 1 harga tidak pernah lebih dari Rp800 miliar per tahun.
"170 titik penyalur BBM satu harga ini akan dibangun semuanya, biayanya kurang dari Rp800 miliar setahun. Rp800 miliar itu kalau dibandingkan dengan PAD Kab. Mentawai Rp30 miliar itu memang besar, tapi kalau dibandingkan dengan penghasilan Pertamina itu jadi lain lagi," jelasnya.
Jumlah tersebut, imbuhnya, lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan Pertamina setiap tahunnya. Apalagi, dalam waktu dekat Pertamina akan mengelola blok Rokan dimana revenue yang diperoleh sekitar Rp40 triliun.
"Kemarin Presiden bilang, blok Rokan akan kembali ke Pertamina. Insha Allah mulai 2021 hingga 20 tahun kedepan akan dikelola Pertamina. Itu revenuenya Rp800 triliun, pertahunnya Rp40 triliun. Jadi kalau ada yang percaya WAG, tolong diberitahu teman-temannya.