Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo I Berencana Terbitkan MTN Rp1,5 Triliun

Pelindo I berencana menerbitkan medium term notes senilai Rp1,5 triliun untuk membiayai sebagian belanja modal tahun ini.
Sebuah kapal tanker berbendera asing memuat minyak kelapa sawit (crude palm oil) di pelabuhan PT Pelindo I Dumai di kota Dumai, Riau, Kamis (31/1/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid
Sebuah kapal tanker berbendera asing memuat minyak kelapa sawit (crude palm oil) di pelabuhan PT Pelindo I Dumai di kota Dumai, Riau, Kamis (31/1/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelindo I berencana menerbitkan medium term notes senilai Rp1,5 triliun untuk membiayai sebagian belanja modal tahun ini. 

Direktur Keuangan PT Pelindo I (Persero) M. Nur Sodiq mengatakan perusahaan telah memperoleh rating idAA stable outlook dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Jika kondisi pasar keuangan menjanjikan, rencana emisi akan direalisasikan.
 
"Saya berharap akhir triwulan II atau sekitar Juni bisa proses emisinya karena menggunakan financial statement 31 Desember 2018," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2019).
 
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan Pelindo I pada 2018 senilai Rp3,1 triliun, naik 10,7% dari realisasi tahun sebelumnya. Perseroan juga mengantongi laba Rp911 miliar tahun lalu atau tumbuh 13,4% secara tahunan.  
 
Dari sisi rasio keuangan, gross profit margin BUMN operator pelabuhan yang mengelola 11 pelabuhan di sebagian Sumatra itu nyaris 40%, margin EBITDA 51,6% pada 2018, return on assets 6,5%, 
 
Sodiq mengatakan MTN menjadi salah satu sumber pembiayaan belanja modal karena biaya dana yang murah. 
 
Dia mengatakan persiapan penerbitan MTN dengan rencana tenor 2-3 tahun itu akan mantap pada April, termasuk penunjukan penjamin emisi. 
 
Pelindo I sempat pula menerbitkan obligasi pada 2016 senilai Rp1 triliun. Hasil emisi surat utang itu digunakan untuk pengembangan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang, pengadaan peralatan, pengadaan klinik dan penataan rumah sakit, dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi di kantor pusat. 
 
"Obligasi Rp1 triliun sudah habis [terpakai]," kata Sodiq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper