Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bakal mendorong pembangunan yang masif sekaligus meningkatkan permintaan terhadap kebutuhan lahan dan properti.
Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) Paul Christian mengakui bahwa sejak informasi mengenai rencana pemindahan ibu kota negara beredar di kalangan publik, minat pasar untuk investasi properti di kota-kota besar sekitar ibu kota baru mengalami peningkatan.
APL merupakan salah satu pengembang properti yang mengembangkan apartemen Borneo Bay City yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Paul meyakini bahwa rencana pemindahan ibu kota ke Kaltim bakal makin menggairahkan potensi bisnis properti di daerah tersebut.
“Minat pasar di Balikpapan belakangan ini memang meningkat setelah ada berita pemindahan ibu kota ke Kaltim,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (25/9/2019).
Sebelumnya, Head of Sales and Marketing Borneo Bay City Yoga Gunawan mengatakan meski nilai dan minat investasi di Kalimantan Timur sempat melambat karena ada perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kenaikan investasi tidak terlalu signifikan tahun ini.
Baca Juga
Direktur PT Ciputra Development Tbk. Harun Hajadi menuturkan bahwa pemindahan ibu kota ke Kaltim berdampak positif terhadap prospek bisnis properti di provinsi itu.
Harun menjelaskan, Ciputra sendiri telah memiliki beberapa proyek di Balikpapan, dan Samarinda. Pihaknya telah cukup lama mengembangkan proyek-proyek properti di dua kota tersebut.
"Di Samarinda kami ada tiga proyek, dan di Balikpapan ada satu proyek. Semuanya [pengembangan] sudah berjalan sekitar 6 hingga 10 tahun," jelasnya.