Muhammad Fauzan, Corporate Secretary PT Hutama Karya, mengatakan sebagian kecil jalan tol Pekanbaru—Dumai bisa digunakan pada akhir 2019. Fauzan menyebut pihaknya siap membuka jalan tol 12,5 kilometer ini di seksi 1 dan seksi 2.
Dia menerangkan, kepastian pembukaan sebagian kecil jalan tol Pekanbaru—Dumai itu akan tergantung hasil uji laik fungsi yang akan digelar setelah konstruksi rampung.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), panjang seksi 1 (Pekanbaru—Minas) mencapai 9,5 km sedangkan seksi 2 (Minas—Petapahan) 24,1 km. “Seksi 1 akan bisa dibuka dulu kemudian seksi 5 dan 6 bisa cepat selesai. Secara keseluruhan, kami menargetkan pada Maret 2020,” ujarnya
Fauzan menyebut, posisi Riau terbilang istimewa karena terletak di tengah Pulau Sumatra. Riau juga menjadi Provinsi yang akan dilintasi jalan tol Trans-Sumatra dari empat arah sehingga menjadi simpul konektivitas di Sumatra bagian tengah.
Selain tol Pekanbaru—Dumai, Riau juga akan dilalui jalan tol Pekanbaru—Padang (240 km), Pekanbaru—Rengat (175 km), dan Dumai Rantau Prapat (175 km).
Posisi yang strategis itu didukung keberadaan Pelabuhan Dumai yang berhadapan dengan Selat Malaka, salah satu jalur perdagangan dunia yang paling sibuk.
Keberadaan tol Pekanbaru—Dumai ternyata disambut baik oleh pelaku usaha, termasuk dari segmen usaha kecil di Dumai. Andika, misalnya. Karyawan toko usaha keripik pedas merek Ika ini mengaku banyak pelanggan yang membeli keripik dari luar kota, termasuk Pekanbaru.