Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Kucurkan Tambahan Pinjaman untuk Proyek Revitalisasi Akuntabilitas Negara

Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman sebesar US$90 juta sebagai pembiayaan tambahan bagi proyek yang akan meningkatkan akuntabilitas Pemerintah Indonesia dalam hal pengeluaran pemerintah.
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao disela-sela KTT ke-34 Asean di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao disela-sela KTT ke-34 Asean di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, BANDUNG - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman sebesar US$90 juta sebagai pembiayaan tambahan bagi proyek yang akan meningkatkan akuntabilitas Pemerintah Indonesia dalam hal pengeluaran pemerintah.

Pembiayaan tambahan dari ADB untuk Proyek Revitalisasi Akuntabilitas Negara (State Accountability Revitalization Project) akan membantu pemerintah melatih dan menyertifikasi sekitar 19.400 auditor internal dan pejabat keuangan pemerintah pada tingkat pemerintah pusat dan daerah.

Winfried Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia, mengungkapkan pinjaman tersebut akan membantu institut pelatihan nasional bagi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dan memberikan fasilitas modern yang cocok untuk mendukung pelatihan e-learning.

“Bantuan ADB akan mendukung Pemerintah Indonesia mempertahankan dan meningkatkan kemajuan dalam memperkuat akuntabilitas negara guna menyampaikan layanan publik yang berkualitas,” kata Winfried.

Proyek ini akan mengembangkan sistem yang terintegrasi sepenuhnya untuk pelaporan dan pengawasan manajemen keuangan selaras dengan strategi e-government nasional. Proyek ini akan mendukung adopsi pendekatan audit dan pemantauan yang modern, implementasi manajemen audit internal berbasis risiko, dan pelatihan pengguna sistem audit yang baru dan lebih ditingkatkan.

Selain itu, Winfried menilai bantuan ini mencerminkan komitmen kuat ADB untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mereformasi manajemen keuangan pemerintah dan mengembangkan modal manusia.

Proyek ini akan mendukung pusat pelatihan pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meningkatkan fasilitas kampusnya di Bali, Ciawi, Makassar, dan Medan agar dapat mengakomodasi pelatihan e-learning.

Sistem informasi manajemen keuangan BPKP akan diperbarui guna meningkatkan keakuratan laporan keuangan, sehingga memperkuat pelaporan dan pengawasan.

“Bantuan ADB akan meningkatkan akuntabilitas kinerja dan kapasitas pengawasan melalui teknologi canggih, yang pada gilirannya akan memperkuat transparansi, akurasi, akuntabilitas, dan penyampaian layanan publik,” kata Deeny Simanjuntak, Senior Project Officer ADB.

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Sepanjang 2018, ADB memberikan komitmen pinjaman dan hibah baru senilai US$21,6 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper