Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mengembangkan konsep bisnis baru bernama adjacent business untuk menambah pendapatan perseroan pada 2020.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan selama ini pendapatan dihasilkan dari bisnis aeronautika dan nonaeronautika yang sudah dilakukan selama puluhan tahun, antara lain melalui pengelolaan bandara, peningkatan kapasitas bandara dan pembentukan kawasan khusus di bandara.
"Pada tahun ini kami memperkenalkan konsep adjacent business sebagai strategi dalam mempercepat pertumbuhan bisnis. Tahun ini targetnya bisa mencapai Rp130 miliar atau 1 persen dari total pendapatan yang mencapai Rp12,8 triliun," kata Awaluddin dalam siaran pers, Minggu (16/2/2020).
Dia menambahkan implementasi adjacent business adalah untuk menghasilkan pendapatan dari lini bisnis baru. Artinya, perseroan bisa memperluas pasar tanpa menjauh dari bisnis inti.
Menurutnya, apabila hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis inti, maka pertumbuhan kinerja keuangan perseoran cenderung natural. Implementasi adjacent business diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan tersebut.
Pihaknya menjelaskan adjacent business yang telah dijalankan pada tahun ini adalah memperkuat portofolio dari lima anak usaha, mengembangkan bisnis bengkel pesawat (maintenance, repair, overhaul/MRO), dan program kemitraan strategis untuk Bandara Kualanamu.
Baca Juga
“Konsep ini merupakan pengembangan portofolio bisnis sebagai bagian dari transformasi bisnis dan portofolio usaha yang dicanangkan sejak 2016,” ujarnya.
Awaluddin mengaku telah membentuk unit khusus untuk memastikan konsep adjacent business berjalan dengan optimal. Divisi ini memiliki brandline Airport Solutions yang diharapkan mampu menyediakan berbagai solusi terkait operasional, pelayanan, dan fasilitas di bandara.