Erupsi Gunung Merapi, Bandara Adisumarmo Solo Ditutup Sementara

Erupsi Gunung Merapi hingga setinggi 6.000 meter menyebabkan Bandara Internasional Adisumarmo, Solo tidak beroperasi sementara.

Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com

Selasa, 3 Maret 2020 | 10:28

Gunung Merapi menyemburkan awan panas terlihat dari Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (2/3/2019). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menyatakan pada Sabtu 2 Maret 2019, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sembilan kali awan panas dengan jarak luncur maksimum dua km ke arah Kali Gendol./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Meletusnya Gunung Merapi, Jawa Tengah mengakibatkan terjadinya penutupan sementara Bandara Internasional Adisumarmo, Solo, sedangkan sejumlah bandara lainnya dalam pengawasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan pasca erupsi Gunung Merapi tersebut banyak sekali yang tengah dikerjakannya terutama agar penerbangan nasional tidak terganggu dan keselamatan penumpang tetap diprioritaskan.

"Sekarang ini penerbangan yang ke Solo [Adisumarmo] sudah ditutup jadi kami masih menunggu. Adapun, penerbangan yang tadinya ke Solo akan dialihkan ke Yogyakarta [Adi Sutjipto]," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/3/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sejumlah bandara lain juga sedang dalam pengawasan Kemenhub seperti Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Menurutnya, bandara tersebut masih melayani penerbangan, tetapi masih dilakukan pengawasan apabila sewaktu-waktu harus ditutup sementara.

Dia menegaskan pihaknya juga masih melakukan pengawasan intensif dampak dari erupsi tersebut terhadap penerbangan di wilayah Pulau Jawa.

Bandara terdekat dengan Gunung Merapi tersebut yakni Bandara Internasional Adisumarmo Solo, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan telah terjadi erupsi gunung Merapi pagi tadi, Selasa (03/03/2020).

Menurut penjelasan BNPB erupsi terjadi pukul 05.22 WIB. Berdasarkan data, erupsi tercatat di sesimogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi selama 450 detik.

"Teramati tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak dan guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer," demikian informasi dari BNPB.

Dijelaskan arah angin saat erupsi menuju ke wilayah utara. Gunung Merapi sendiri sudah ditetapkan status waspada sejak 21 Mei 2018.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari Puncak Merapi, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.