Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Tangsel: Butuh Dana Rp20,34 Triliun, Jangkauan hingga Serpong

Proyek MRT Tangsel senilai Rp20,34 triliun didukung Pemprov DKI dan Banten, menjangkau Serpong, dan diharapkan mengurangi kemacetan serta meningkatkan mobilitas.
Penumpang berada di dalam rangkaian kereta MRT di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Penumpang berada di dalam rangkaian kereta MRT di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Banten mendukung pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong dengan biaya pembangunan sekitar Rp20,34 triliun.
  • Proyek MRT Jakarta–Tangsel diharapkan melayani sekitar 106.347 jiwa dan diperkirakan mencapai 204.119 penumpang per hari pada tahun 2030.
  • Pengembangan MRT ini bertujuan meningkatkan efisiensi mobilitas, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan kawasan penyangga tanpa menggunakan APBD, melainkan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kabar berlanjutnya moda transportasi MRT hingga kawasan Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi angin segar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dan harus komuter setiap hari ke Jakarta. 

Keinginan Tangsel untuk memiliki MRT telah mencuat sejak 2018. Baru pada pertengahan tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemprov Banten telah menyatakan dukungan terhadap keberadaan moda transportasi umum modern tersebut. 

Terkini, Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong yang digagas melalui kerja sama antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Sinar Mas Land.

Bahkan, Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung menyatakan kesanggupannya memberikan modal awal. 

"Bahkan saya menyampaikan ke Pemerintah Banten kalau perlu modal dasarnya, modal awalnya, dari Pemerintah DKI. Nanti tergantung hitung-hitungan business-to-businessnya (B2B)," jelas Gubernur Jakarta Pramono Anung ketika ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Kebutuhan dana untuk memperpanjang jalur MRT tersebut diketahui mencapai membutuhkan biaya pembangunan mencapai US$1,25 miliar atau sekitar Rp20,34 triliun (kurs Rp16.272 per dolar AS).

Belum lagi, proyek MRT Jakarta – Tangsel juga nantinya bakal membutuhkan biaya operasional mencapai US$11,7 juta atau sekitar Rp190,31 miliar per tahun. 

PT MRT Jakarta (Perseroda) pun akan melakukan studi terkait perluasan rute layanan ke wilayah tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), melainkan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

Tercatat potensi jumlah penduduk yang bakal terlayani dari pengadaan proyek MRT Jakarta – Tangsel itu kurang lebih mencapai 106.347 jiwa. Sementara itu apabila trase dibangun Lebak Bulus – Pondok Cabe – Rawa Buntu) demandpenumpang pada tahun 2030 diperkirakan tembus 204.119 penumpang per hari. 

Sebelumnya pun Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menyebut proyek ini sebagai 'angin surga' bagi warga Banten dan Jakarta.

Dia menilai pengembangan MRT tersebut akan mendorong efisiensi mobilitas masyarakat, ramah lingkungan, serta menjadi moda transportasi yang terjangkau. Selain itu MRT akan berdampak positif terhadap pengurangan kemacetan, konsumsi BBM, dan mendorong pertumbuhan kawasan penyangga.

Sementara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut rencana memperpanjang jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta – Tangerang Selatan masih dalam tahap pendalaman desain. 

Wakil Menteri Perhubungan Suntana menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih dalam tahap evaluasi detail engineering design (DED) atau tahap perencanaan proyek. Khususnya pada sistem MRT yang bakal digunakan ke depan. 

“Ada yang pakai kereta yang di atas, seperti MRT yang itu. Nanti juga ada yang di bawah, tergantung semuanya kesediaan tanah ya. Termasuk ini ada teknologi yang baru pakai kayak kereta api gantung gitu. Jadi nanti kita lihat mana yang efisien,” tegasnya saat ditemui di sela-sela agenda International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, Jakarta, Rabu (11/6/2025). 

Di samping itu, penyesuaian sistem itu juga bakal dilakukan seiring dengan minimnya ketersediaan lahan yang ada. Apabila proyek ini direalisasikan dengan lancar, diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta bakal menekan angka kemacetan khususnya di sekitar wilayah Jakarta.

Meski demikian, belum ada kabar terbaru terkait peta jalan pembangunan MRT Tangsel. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro