Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan penyelesaian infrastruktur pasar di Jawa Timur dalam mendukung penyediaan fasilitas untuk memenuhi distribusi kebutuhan pokok.
Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran Rp1,7 triliun untuk membangun atau merehabilitasi 21 pasar pada periode 2019-2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan atau rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis atau tidak kumuh.
"Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia," katanya dalam siaran pers, Rabu (15/4/2020).;
Sebagai informasi, pembangunan pasar selama pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Protokol tersebut seperti pembatasan jumlah dan jarak orang, pengaturan shift kerja, dan penggunaan masker bagi pekerja konstruksi.
Baca Juga
Dari 21 pasar yang dibangun, tiga diantaranya berada di Provinsi Jawa Timur, yakni Pasar Legi di Kabupaten Ponorogo dan Pasar Benteng Pancasila di Mojokerto yang rusak akibat terbakar pada tahun 2017 serta Pasar Pon di Trenggalek yang rusak terbakar tahun 2018.
Pembangunan pasar oleh Kementerian PUPR merupakan instruksi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rekonstruksi Pasar Legi meliputi pembangunan Gedung A seluas 24.960 meter persegi yang dapat menampung 2.462 lapak, pekerjaan Gedung B seluas 7.005 meter persegi, dan revitalisasi gedung penunjang seluas 207 meter persegi.
Sebelum terbakar, pasar ini memiliki luas bangunan 16.012 meter persegi setinggi 2 lantai untuk menampung 3.300 pedagang terdiri dari 196 kios dan 1.830 lapak. Setelah dibangun kembali, ada penambahan luas bangunan dalam rekonstruksi pasar.
Pembangunan Pasar Legi mulai dikerjakan sejak 20 Februari 2020 dengan biaya bersumber dari APBN sebesar Rp133,6 miliar. Saat ini progres fisik pasar mencapai 4,25 persen dan ditargetkan selesai 30 Desember 2020.
Pasar Benteng Pancasila merupakan pasar 1 lantai dengan luas bangunan 2.961 meter persegi yang terdiri dari 98 kios untuk menampung 244 pedagang.
Revitalisasi pasar mulai dikerjakan 28 Januari 2020 meliputi pembangunan seluas 3.400 meter persegi terdiri dari 248 unit kios dengan biaya Rp11,2 miliar. Saat ini pekerjaan konstruksi pasar mencapai 10,48 persen dengan dan ditargetkan selesai pada kuartal terakhir 2020.
Selanjutnya rekonstruksi Pasar Pon dengan lahan seluas 12.000 meter persegi dan luas bangunan 5.800 meter persegi.
Anggaran pembangunan Pasar Pon sebesar Rp69,3 miliar dengan masa pelaksanaan 300 hari kalender sejak 10 Januari hingga akhir November 2020. Saat ini progres fisiknya mencapai 13,65 persen.
Pasar Pon berada tidak jauh (900 meter) dari Alun-Alun Kabupaten Trenggalek. Terbangunnya fasilitas Pasar Pon diharapkan mampu meningkatkan sarana perdagangan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat sehingga dapat menyokong pertumbuhan perekonomian Kabupaten Trenggalek.