Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat aktivitas belanja masyarakat melalui platform digital semakin beragam selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Produk yang dibeli beraneka ragam, kalau 3-4 tahun produk yang dominasi [e-commerce] kategori fashion, handphone atau personal care, tapi sepanjang PSBB produk yang dicari mulai geser ke alat kesehatan dan kebutuhan rumah tangga,” kata Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan SDM Menko Perekonomian Mira Tayyiba dalam webinar bertajuk 'Peranan Aktif Pemerintah Daerah dalam Mendukung Gernas Bangga Buatan Indonesia', Selasa (23/6/2020).
Dia melanjutkan bahwa hal itu terlihat dengan kenaikan intensitas aktivitas e-commerce sebesar 69 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi. Hal ini juga mendorong nilai transaksi sebesar 18 persen dalam periode yang sama.
Pada dasarnya, kata Mira, e-commerce menjadi solusi bagi masyarakat, baik yang berperan sebagai konsumen, maupun distributor dan produsen. Konsumen yang membatasi aktivitas luar ruangan memenuhi kebutuhan melalui pasar digital, sedangkan para distributor dan produsen mendapatkan peluang untuk memperluas pasar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan ekspansi digital di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Hal ini dirasa cocok dengan situasi di mana banyak wilayah menerapkan PSBB.
“Kalau bisa pindah platform digital, jadi bisa jualan offline dan online bisa bantu tingkatkan omzet,” kata Jokowi.
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat sejak upaya Presiden mendorong UMKM masuk ekosistem digital hingga hari ini, (23/6), sebayak 500.000 UMKM telah memiliki lapak dalam jaringan. Hingga akhir tahun pemerintah menargetkan akan menambah 1,5 juta UMKM lain yang tergabung dalam ekosistem digital.