Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan properti segmen kelas atas atau high end diperkirakan mengalami sedikit pergerakan kenaikan pada kuartal ketiga tahun ini.
Senior Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa kategori perumahan segmen level high end terdapat sedikit pergerakan kenaikan pada kuartal ini mesti tak signifikan. Untuk kategori perumahan segmen bawah ke menengah akan tetap tertekan karena efek pandemi ini.
"Jadi, level high end ada sedikit kenaikan penjualan pada kuartal ini meski tidak signifikan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/7/2020).
Hal itu dikarenakan saat ini masih banyak investor yang masih memegang uang. Banyak developer yang terdampak oleh Covid-19 sehingga yang paling penting bagi pengembang tersebut harus tetap jualan karena biaya dan bunga bank jalan terus.
Hal itu dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pemberian diskon tambahan terutama bagi yang membayar tunai, harga yang diturunkan, hingga cara pembayaran yang diperpanjang.
"Nah, banyak investor yang memanfaatkan situasi ini. Tentunya hal ini hanya bisa dilakukan investor yang punya uang dan rata rata di segmen menengah ke atas. Saat ini sudah ada beberapa investor kami yang mulai "belanja", mereka punya uang cash, dan kami approach developer yang memang bisa memberi diskon khusus selama pandemi ini," tuturnya.
Darsono menuturkan bahwa untuk meningkatkan penjualan properti di tengah pandemi Covid-19 dibutuhkan penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, lalu subsidi bunga kredit pemilikan rumah, dan uang muka bisa dibuat nol persen.
"Untuk yang kelas atas, misalnya, pajak barang mewah diturunkan," ucapnya.