Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif tahun ini. Pada kuartal II/2021, angkanya ditargetkan bisa mencapai 7 persen.
Ada beberapa indikator mengapa pemerintah bisa seyakin itu, salah satunya melihat jumlah peredaran uang kartal pada Lebaran 2021 meningkat 41,5 persen atau Rp154,5 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.
Khusus di Jabodetabek, realisasinya mencapai Rp34,8 triliun atau melonjak 61 persen. Ini, tambah Airlangga, menunjukkan kebijakan pemerintah soal tunjangan hari raya yang harus dibayar penuh memberi likuiditas di pasar.
“Tentu dengan angka-angka tersebut kami optimistis bahwa perekonomian akan kembali berada di jalur trek positif,” katanya saat bincang-bincang dengan wartawan secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Melihat produk domestik bruto secara kuartalan, grafik pertumbuhan Indonesia sudah membentuk huruf V. Konsumsi pemerintah pada kuartal I/2021 tumbuh 2,96 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Jalur positif juga terlihat pada kinerja ekspor dan impor. Secara berturut-turut, keduanya tumbuh 6,74 persen dan 5,27 persen.
“Tentu kita harus berkonsentrasi pada konsumsi rumah tangga, LNPRT [lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga], dan terkait PMTB [pembentuk modal tetap bruto/investasi]. Ini yang harus kita dorong di kuartal II/2021 agar kita bisa tumbuh lebih tinggi atau di kisaran 7 persen,” jelasnya.
Keyakinan pemerintah bisa mencapai angka yang cukup tinggi karena pada triwulan II/2020 berada pada basis yang sangat rendah. Saat itu, realisasi harga konstan sebesar Rp2.589 triliun.
“Di kuartal I/2021 ini kita Rp2.683 triliun. Sehingga tentu untuk mencapai Rp2.700’an triliun relatif bisa tercapai. Mengingat beberapa kebijakan yang sudah dilakukan dan mengingat peredaran jumlah uang yang beredar,” ucap Airlangga.