Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal II/2021 sebesar Rp223 triliun, meningkat 16,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan realisasi investasi domestik dan asing yang masing-masing tumbuh 12,7 persen dan 19,6 persen secara tahunan mengindikasikan daya tarik investasi Indonesia tetap baik di tengah potensi pemulihan ekonomi kuartal II/2021.
Pada periode ini, perekonomian Indonesia juga diperkirakan akan kembali tumbuh positif setelah empat kuartal sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan.
Menurutnya, iklim investasi pada sektor riil menunjukkan tren peningkatan meskipun di tengah kondisi gelombang kedua Covid-19, namun realisasi investasi berpotensi menurun akibat pembatasan aktivitas ekonomi pada kuartal III/2021.
“Tren PMDN [penanaman modal dalam negeri] dan PMA [penanaman modal asing] yang positif diperkirakan akan kembali berlanjut pada kuartal IV/2021, sejalan dengan potensi pemulihan ekonomi domestik pasca pemberlakuan PPKM darurat dan PPKM level 4,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/7/2021).
Di samping itu, Josua mengatakan iklim investasi yang semakin baik pada akhir tahun juga akan didorong oleh implementasi UU Cipta Kerja yang akan mendorong percepatan proses perizinan.
Baca Juga
Dia menilai, sektor yang masih akan tetap diminati oleh investor asing adalah sektor logam dasar, yakni terkait hilirisasi nikel, sejalan dengan berkembangnya industri mobil listrik global.
“Sektor pertambangan juga diperkirakan akan tetap menarik bagi investor asing mengingat tren peningkatan harga komoditas tambang yang cukup signifikan pada tahun ini seperti batubara sehingga mendorong para coal producer meningkatkan produksi dan melakukan ekspansi dari investasi pada sektor pertambangan,” jelasnya.
Dia menambahkan, dari sisi PMDN, investasi di sektor perumahan, kawasan industri, dan telekomunikasi juga diperkirakan tetap menarik sejalan dengan permintaan domestik yang terus meningkat untuk ketiga sektor tersebut.
“Mempertimbangkan realisasi PMDN dan PMA yang mencapai 49,2 persen dari target tahun ini, maka realisasi investasi di sektor riil pada semester II/2021 diperkirakan akan dapat mencapai target pemerintah,” tuturnya.