Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia dalam Survei Penjualan Eceran mencatat kinerja penjualan eceran pada Juli 2021 masih mengalami pertumbuhan negatif.
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran terkontraksi sebesar -5 persen (month-to-month/mtm), namun membaik jika dibandingkan dengan kontraksi pada Juni 2021 yang mencapai -12,8 persen mtm.
“Perbaikan tersebut terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat mengalami kontraksi -0,2 persen mtm, atau membaik dari -15,7 persen mtm pada bulan sebelumnya,” tulis BI dalam laporannya, Kamis (9/9/2021).
Sementara itu, secara tahunan, kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi -2,9 persen (year-on-year/yoy) pada Juli 2021, setelah sebelumnya mencatatkan pertumbuhan yang positif 2,5 persen yoy pada Juni 2021.
BI mencatat, sebagian besar kelompok mengalami kontraksi, terdalam yaitu pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar -36,5 persen yoy.
Di samping itu, kelompok lainnya yang juga mencatatkan kontraksi terdalam, di antaranya kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar -22,3 persen yoy dan barang budaya dan rekreasi sebesar -20 persen yoy.
Baca Juga
Di sisi lain, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh melambat masing-masing menjadi sebesar 4,5 persen yoy dan 6,7 persen yoy, dari bulan sebelumnya sebesar 47,4 persen yoy dan 7,3 persen yoy.
BI memperkirakan penjualan eceran pada Agustus 2021 akan mengalami perbaikan, namun masih dalam fase kontraksi, yaitu sebesar -0,1 persen yoy.