Bisnis.com, JAKARTA – Pemkot Jakarta Timur mendukung upaya PT Agung Podomoro Land Tbk (IDX:APLN) mengembangan hunian premium Bukit Podomoro Jakarta, di wilayah Klender yang akan jadi kawasan emas anyar di Jakarta Timur. Sejumlah regulasi kini juga telah digodok untuk mengoptimalkan pembangunan di Jakarta guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Timur Widodo Soeprayitno Forum Group Discussion Membedah Potensi Kawasan Emas Baru di Jakarta Timur belum lama ini menjelaskan saat ini Pemda DKI Jakarta tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang memberi peluang untuk pengembangan kawasan pemukiman lebih luas di Jakarta.
“Untuk mendorong pengembangan di Jakarta maka dibuat regulasi yang lebih ramah. Ini dilakukan sebagai evaluasi untuk lebih mengembangkan DKI Jakarta dan termasuk Jakarta Timur,” ujar Widodo, Jumat (22/4/2022).
Jakarta Timur disebut Widodo menjadi wilayah yang paling potensial untuk mengembangkan wilayah pemukiman. Sebab, Jakarta Timur merupakan kotamadya terluas di DKI Jakarta. Meski demikian kepadatan penduduk DKI Jakarta justru menjadi yang paling sedikit berkisar 14 ribu jiwa per km2.
Terlebih lagi, dari catatan Indonesia Property Watch, harga tanah di Jakarta Timur juga relatif masih rendah, namun memiliki pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan wilayah Jakarta lainnya. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan per kuartalnya mencapai 3,48% dan menjadi yang tertinggi di Jakarta.
Untuk mendorong pertumbuhan, Widodo turut menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur khususnya di Jakarta salah satunya memang mengarah ke timur. Ini dilakukan guna mengoptimalkan koneksi Jakarta Timur dengan wilayah-wilayah sekitar, yang selama ini sebenarnya relatif terputus.
Baca Juga
Infrastruktur seperti Tol Becakayu, LRT Cawang-Bekasi, hingga lintasan ganda (double track) kereta api commuter line kini tengah didorong Pemda DKI Jakarta, maupun pemerintah pusat.
Belum lagi, Pemda DKI Jakarta juga kini tengah menggeber pembangunan jalan layang non tol alias fly over, maupun jalan bawah tanah atau underpass untuk mengurai simpul-simpul kemacetan guna mempermudah akses dari dan menuju Jakarta Timur.
Misalnya Flyover Kampung Melayu-Tanah abang; Fly Over Bekasi-Cakung; juga Underpass Matraman. Pembangunan infrastruktur ini disebut Widodo juga ditopang oleh pelebaran jalan, serta penanganan banjir misalnya melalui Banjir Kanal Timur.
Stimulus dari regulasi ditambah potensi yang dimiliki Jakarta Timur untuk berkembang dinilai dengan pesat pada masa mendatang disebut Widodo juga menjadi satu daya tarik bagi pengembang properti untuk melakukan penetrasi di Jakarta. Widodo juga turut mengapresiasi perusahaan properti seperti APLN yang mengembangkan Bukit Podomoro Jakarta.
Dalam kesempatan serupa Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setko Kota Jakarta Timur Sarjono juga menyebut Agung Podomoro sebagai pengembang properti yang tak sekadar membangun hunian, melainkan memiliki komitmen terhadap pengembangan kawasan.
“Sebagai bentuk komitmen dari pengembang bahwa sebelum mereka membangun hunian, sebelum dijual mereka sudah memiliki konsep yang jelas dan memastikan bahwa penghuni bisa tinggal dengan aman dan nyaman,” ungkap Sarjono.
Sebagai salah satu pengembang pemimpin pasar properti nasional, kehadiran Agung Podomoro juga diyakini akan membuat lebih banyak investasi masuk ke Jakarta Timur. Termasuk mengundang pengembang-pengembang properti yang berkelas membangun hunian.
Kehadiran Bukit Podomoro Jakarta disebut Sarjono juga cukup jeli mengingat arah perkembangan I Gusti Ngurah Rai yang diproyeksikan sebagai salah satu wilayah kawasan emas baru di Jakarta Timur.
“Jalan I Gusti Ngurah Rai di wilayah itu sudah direncanakan untuk dilebarkan, ini akan memudahkan para warga dari Bekasi untuk menuju Jakarta. ditambah adanya jalan layang non tol yang melewati dua stasiun. Makanya wilayah I Gusti Ngurah Rai ini memang merupakan area yang akan tumbuh pesat pada masa mendatang,” sambung Sarjono.
Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja dalam kesempatan berbeda menambahkan kehadiran Bukit Podomoro Jakarta memang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Timur. Sekaligus mengisi kekosongan kawsan hunian mewah yang dapat mengakselerasi pertumbuhan tersebut.
“Kami mempercayai Jakarta Timur ini masih dalam sunrise phase yang dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami booming. Kami juga berharap Bukit Podomoro Jakarta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Timur apalagi dalam kondisi Covid-19, Bukit Podomoro Jakarta merupakan bukti komitmen sebagai booster pemulihan ekonomi pascapandemi,” ungkap Zaldy, Kamis (22/4/2022).