Bisnis.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggandeng perusahaan teknologi ReCharge untuk menyediakan 15 mesin persewaan power bank di 13 stasiun MRT Jakarta.
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud mengatakan hal kerja sama tersebut dilakukan untuk mendukung gaya hidup digital masyarakat.
"Kehadiran fasilitas seperti persewaan power bank ini menjadi fitur pendukung mobilitas pengguna jasa MRT Jakarta. Salah satu daya tarik masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi publik ialah dengan melihat apakah ada aspek keamanan, kenyamanan, dan keandalan di situ," katanya dikutip dalam keterangan resmi, Sabtu (13/8/2022).
Fasilitas 15 gerai baru tersebut mulai beroperasi sejak 14 Juli 2022 dan mencatat sebanyak 993 transaksi per 31 Juli 2022. Farchad menilai angka tersebut tinggi dalam kurun waktu setengah bulan.
Menurutnya, dengan tingkat transaksi yang prospektif tersebut menunjukkan gerai ReCharge terbukti dapat mendukung penggunaan gawai oleh pengguna antarmoda khususnya di lingkungan stasiun MRT Jakarta.
"Beragam fasilitas yang kami sediakan akan memberikan kenyamanan dan memastikan bahwa gaya hidup para pengguna jasa MRT Jakarta tetap bisa dilakukan dalam ekosistem saran transportasi publik," lanjut Farchad.
Di sisi lain, CEO ReCharge Indonesia Dick Listijono ia meyakini teknologi power bank-sharing yang diusung perusahaannya dapat membantu kelancaran aktivitas masyarakat dalam perjalanan.
"ReCharge menyadari bahwa pada era pasca pandemi seperti sekarang ini, aktivitas komuter sudah kembali normal. Dalam mendukung mobilitas masyarakat, ReCharga hadir mengusung teknologi power bank-sharing untuk mempermudah konsumen atau pengguna gawai untuk dapat mengisi baterai gawai dengan power bank ReCharge," tuturnya.
Melalui teknologi persewaan tersebut, pengguna dapat menyewa dan mengembalikan powerbank pada gerai ReCharge yang tersedia di setiap stasiun MRT Jakarta, termasuk di beberapa gerai yang ada di transportasi publik lainnya.
"Hal ini juga menjadi bentuk dukungan kami terhadap integrasi moda transportasi publik di Jakarta," tandasnya.