Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa pertambangan dunia yakni Freeport-McMoRan Inc. baru saja menunjuk CEO baru untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Richard Adkerson.
Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Kamis (8/2/2024), Freeport-McMoran akhirnya menunjuk Kathleen Quirk untuk menjadi nakhoda baru bagi perusahaan tambang tembaga multinasional tersebut.
Kendati telah melepas jabatan sebagai CEO, namun demikian, Adkerson akan tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi dari Freeport McMoran. Adkerson sendiri telah menjabat sebagai CEO perusahaan selama lebih dari 2 dekade.
Adapun, berdasarkan keterangan resmi perusahaan, pergantian posisi CEO tersebut akan efektif berlaku pada 11 Juni 2024.
Adkerson, yang saat ini berusia 77 tahun, telah memimpin Freeport melalui beragam siklus pertambangan global. Dia bahkan berhasil, mengatasi berbagai tantangan termasuk menurunnya harga komoditas, gejolak harga minyak dan gas, dan negosiasi yang berlarut-larut mengenai hak penambangan jangka panjang untuk tambang raksasa Grasberg di Indonesia dan transisi yang rumit ke tambang bawah tanah.
“Warisan Richard Adkerson cukup besar – dia adalah salah satu arsitek utama merger Freeport-Phelps Dodge pada tahun 2007, yang merupakan kesepakatan pertambangan skala besar paling sukses dalam seperempat abad terakhir,” kata analis Citi Alexander Hacking dalam sebuah catatan.
Baca Juga
“Adkerson meninggalkan FCX sebagai produsen tembaga terbesar di dunia dengan portofolio proyek yang solid dan neraca yang solid.”
Sementara itu, sang CEO baru yakni Quirk, telah menjadi Chief Financial Officer Freeport McMoran sejak 2003. Dia bergabung dengan Freeport untuk pertama kalinya pada 1989 dan juga menjabat posisi dalam hubungan investor, pengembangan perusahaan, dan perbendaharaan.
Quirk telah menjadi anggota senior tim eksekutif Freeport selama lebih dari 20 tahun.
Freeport, yang didirikan melalui merger tahun 1981, berkembang lebih jauh dengan pembelian Phelps Dodge Corp senilai US$26,5 miliar pada tahun 2007. Freeport McMoran juga telah mengoperasikan tambang di Indonesia, Chile, Peru dan Amerika Serikat.