Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Jumbo RAPBN 2026, Inilah Korporasi yang Paling Diuntungkan

RAPBN 2026 senilai Rp3.786,5 triliun menguntungkan sektor tambang, konsumer, dan energi hijau, sementara sektor konstruksi dan properti tertekan.
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan belanja negara dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menjadi Rp3.786,5 triliun diproyeksikan memberi angin segar bagi sejumlah sektor usaha di Tanah Air.

Presiden Prabowo Subianto  dalam pidato kenegaraan penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di gedung DPR, Jumat (15/8/2025), menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2026 dan memangkas defisit anggaran ke 2,48% dari produk domestik bruto (PDB).

"Pendekatan yang dinilai seimbang mendukung pembangunan sosial sekaligus menjaga stabilitas makro ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan rupiah," kata ahli strategi FX MUFG Bank Ltd. Lloyd Chan, dikutip Bloomberg pada Jumat.

Berdasarkan analisis Bloomberg, perusahaan di sektor pertambangan dan konsumer akan menjadi yang paling diuntungkan seiring dengan prioritas program dari Presiden Prabowo Subianto yang terkait dengan program makan bergizi gratis (MBG) dan hilirisasi mineral.

Bloomberg mencatat, pemerintah berencana memperluas kegiatan hilirisasi mineral dan memaksimalkan nilai tambah di sektor tersebut. Kebijakan ini akan menguntungkan emiten tambang seperti PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Selain itu, pemerintah juga mempercepat pengembangan energi bersih dengan target transisi penuh ke energi terbarukan dalam 10 tahun. Emiten energi hijau seperti PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BRPT) diperkirakan akan mendapat dorongan positif dari kebijakan ini.

Di sektor konsumer, anggaran untuk program MBG akan melonjak menjadi Rp335 triliun pada 2026 dari Rp171 triliun di 2025. Kenaikan hampir dua kali lipat ini diyakini memberi katalis kuat bagi emiten seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. (ULTJ).

Sementara itu, sektor perbankan juga berpotensi menikmati dampak positif dari RAPBN 2026. "Ekspektasi perputaran kembali roda ekonomi akan menguntungkan bank-bank besar," kata Investment Director Asian Equities di Aberdeen Jerry Goh.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) diyakini akan menjadi salah satunya.

Di sisi lain, sektor konstruksi dan properti diprediksi akan tertahan karena belanja infrastruktur tidak lagi menjadi fokus utama pemerintah.

Hal ini dapat membebani kinerja emiten konstruksi seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya Beton Tbk., serta pengembang properti seperti PT Pakuwon Jati Tbk., PT Lippo Karawaci Tbk., dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Selain itu, analis RHB di Jakarta, Andrey Wijaya, menilai produsen semen seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) juga berisiko mengalami penurunan penjualan akibat turunnya porsi anggaran untuk infrastruktur di RAPBN 2026.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro