Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan ILO: 70% Kesehatan Pekerja di Dunia Terancam Perubahan Iklim

Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) mengungkapkan lebih dari 70% angkatan kerja global berpotensi terpapar bahaya kesehatan akibat perubahan iklim.
Karyawan beraktivitas di salah satu gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (26/4/2023)/Bisnis-Fanny
Karyawan beraktivitas di salah satu gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (26/4/2023)/Bisnis-Fanny

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Ketenagakerjaan Internasional/International Labour Organization (ILO) mengungkapkan lebih dari 70% angkatan kerja global kemungkinan besar akan terpapar bahaya kesehatan yang dipicu oleh perubahan iklim.

Melalui laporan bertajuk Ensuring Safety and Health at Work in A Changing Climate, ILO menyebut bahwa perubahan iklim telah menimbulkan dampak serius terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di seluruh dunia.

Organisasi ini memperkirakan, lebih dari 2,4 miliar pekerja dari 3,4 miliar angkatan kerja global kemungkinan besar akan terpapar panas berlebih selama bekerja, menurut angka terbaru yang ada (2020).

Ketika dihitung sebagai bagian dari angkatan kerja global, proporsi tersebut mengalami peningkatan dari 65,5% menjadi 70,9% sejak 2020.

Laporan ini juga memprediksi bahwa 18.970 nyawa dan 2,09 juta tahun hidup yang disesuaikan dengan disabilitas hilang setiap tahunnya karena 22,87 juta kecelakaan kerja, yang disebabkan oleh panas yang berlebihan. Belum lagi 26,2 juta orang di seluruh dunia yang menderita penyakit ginjal kronis akibat tekanan panas di tempat kerja, menurut angka 2020.

Kendati, dampak perubahan iklim terhadap pekerja lebih dari sekedar paparan terhadap panas berlebih dan menciptakan campuran bahaya yang memicu berbagai kondisi kesehatan yang berbahaya.

Banyak kondisi kesehatan pekerja yang dikaitkan dengan perubahan iklim, termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, disgunfi ginjal, dan kondisi kesehatan mental.

Dampaknya meliputi 1,6 miliar pekerja terpapar radiasi UV, dengan lebih dari 18.960 kematian terkait pekerjaan setiap tahunnya akibat kanker kulit non-melanoma.

Sebanyak 1,6 miliar orang kemungkinan besar terpapar polusi udara di tempat kerja. Hal ini mengakibatkan 860.000 kematian terkait pekerjaan di kalangan pekerja luar ruangan setiap tahunnya.

Lebih dari 870 juta pekerja di bidang pertanian kemungkinan besar terpapar pestisida, dengan lebih dari 300.000 kematian yang dipicu oleh keracunan pestisida setiap tahunnya.

Kemudian, 15.000 kematian terkait pekerjaan setiap tahun akibat paparan penyakit parasit dan penyakit yang ditularkan melalui vektor.

Melihat laporan tersebut, Ketua Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Manal Azzi menyebut bahwa perubahan iklim secara jelas telah menimbulkan bahaya kesehatan tambahan yang signifikan bagi para pekerja.

Menurutnya, penting bagi semua pihak untuk mengindahkan peringatan ini. Pertimbangan keselamatan dan kesehatan kerja, kata dia, harus menjadi bagian dari respons semua pihak terhadap perubahan iklim, baik dalam kebijakan maupun tindakan.

“Bekerja di lingkungan yang aman dan sehat diakui sebagai salah satu prinsip dan hak dasar ILO di tempat kerja. Kita harus mewujudkan komitmen tersebut sehubungan dengan perubahan iklim, sama seperti dalam setiap aspek pekerjaan lainnya,” kata Azzi, melansir laman resmi ILO, Kamis (16/5/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper